Jakarta: Serangan tentara Israel menewaskan 11 warga Palestina termasuk seorang remaja Rabu, 22 Februari 2023 waktu setempat di Nablus, kata Kementerian Kesehatan Palestina, dalam eskalasi paling mematikan di Tepi Barat yang diduduki sejak 2005.
"Lebih dari 80 warga Palestina menderita luka tembak," kata Kementerian Palestina, dalam apa yang disebut tentara Israel sebagai operasi 'kontra-terorisme', yang memicu perhatian internasional dan seruan untuk tenang.
Pejabat tinggi Palestina Hussein Al Sheikh mengecam serangan itu sebagai pembantaian dan menyerukan perlindungan internasional untuk rakyat Palestina.
Korban tewas melampaui serangan tentara Israel bulan lalu di Jenin, dan merupakan operasi Tepi Barat paling mematikan sejak intifada kedua, atau pemberontakan Palestina pada 2000 hingga 2005.
Sebelum fajar pada hari Kamis, beberapa roket dari Gaza -- enam menurut tentara Israel, dan delapan menurut saksi dari pihak Palestina -- ditembakkan ke Israel.
Tembakan roket terjadi setelah kelompok militan Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza mengutuk serangan tentara Israel sebagai kejahatan besar yang harus ditanggapi oleh perlawanan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan mereka yang tewas sebagai akibat dari agresi pendudukan di Nablus berusia antara 16 dan 72 tahun.
Beberapa jam setelah penggerebekan, kementerian mengumumkan kematian seorang pria berusia 66 tahun akibat menghirup gas air mata.
"Sebanyak 82 orang lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka tembak," kata pejabat kesehatan Palestina. AFP PHOTO/Zain Jaafar/Jaafar Ashtiyeh Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News