Aktivis politik Rusia yang terkait dengan grup punk rock Pussy Riot, Aisoltan Niyazova, berfoto setelah dibebaskan dari pusat penahanan ekstradisi di Remetinec, Zagreb selatan, Kroasia pada Jumat, 3 Juni 2022 waktu setempat.
Aktivis politik Rusia yang terkait dengan grup punk rock Pussy Riot, Aisoltan Niyazova, berfoto setelah dibebaskan dari pusat penahanan ekstradisi di Remetinec, Zagreb selatan, Kroasia pada Jumat, 3 Juni 2022 waktu setempat.
Sebelumnya polisi Kroasia menangkapnya berdasarkan surat perintah internasional yang dikeluarkan oleh Turkmenistan. Aisoltan Niyazova dijemput di perbatasan Kroasia ketika tiba dari Slovenia bersama rombongan pada Minggu, 29 Mei 2022.
Sebelumnya polisi Kroasia menangkapnya berdasarkan surat perintah internasional yang dikeluarkan oleh Turkmenistan. Aisoltan Niyazova dijemput di perbatasan Kroasia ketika tiba dari Slovenia bersama rombongan pada Minggu, 29 Mei 2022.
"Pihak berwenang Turkmenistan menuduh Niyazova menggelapkan uang dari bank sentral negara itu," kata pengadilan.
Tapi pengacara Pussy Riot dan Niyazova, Lina Budak, mengatakan surat perintah itu bermotif politik. Niyazova ditahan sebentar di Slovenia dengan surat perintah penangkapan yang sama yang dikeluarkan pada 2002 oleh Turkmenistan.
Tapi pengacara Pussy Riot dan Niyazova, Lina Budak, mengatakan surat perintah itu bermotif politik. Niyazova ditahan sebentar di Slovenia dengan surat perintah penangkapan yang sama yang dikeluarkan pada 2002 oleh Turkmenistan.

Foto: Aktivis Pussy Riot Dibebaskan Pihak Berwenang Kroasia

04 Juni 2022 08:18
Jakarta: Seorang aktivis Rusia yang terkait dengan kelompok punk protes, Pussy Riot, mengumumkan pada hari Jumat, 3 Juni 2022 waktu setempat, bahwa dia telah dibebaskan.

Sebelumnya polisi Kroasia menangkapnya berdasarkan surat perintah internasional yang dikeluarkan oleh Turkmenistan. Aisoltan Niyazova dijemput di perbatasan Kroasia ketika tiba dari Slovenia bersama rombongan pada Minggu, 29 Mei 2022.

Pussy Riot menggelar konser di Zagreb Senin, 30 Mei 2022, sebagai bagian dari tur Eropa untuk membantu Ukraina, yang dimulai di Berlin pertengahan Mei.

"Pihak berwenang Turkmenistan menuduh Niyazova menggelapkan uang dari bank sentral negara itu," kata pengadilan.

Bermotif politik

Tapi pengacara Pussy Riot dan Niyazova, Lina Budak, mengatakan surat perintah itu bermotif politik. Niyazova ditahan sebentar di Slovenia dengan surat perintah penangkapan yang sama yang dikeluarkan pada 2002 oleh Turkmenistan.

"Saya shock," katanya kepada televisi N1. "Kami yakin saya akan menghabiskan akhir pekan, Senin dan Selasa, di penjara, tapi di sini saya bebas."

Pembebasannya dilakukan pada sidang di depan pengadilan Zagreb. "Niyazova telah menjalani hukuman penjara enam tahun di Rusia atas pelanggaran yang disebutkan dalam surat perintah Interpol," kata pengacaranya.

Amnesty International telah bergabung dengan seruan oleh aktivis hak lokal untuk pembebasan Niyazova, memperingatkan Turkmenistan tidak akan menjadi negara yang aman untuknya atau pembela hak asasi manusia mana pun. AFP PHOTO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional pussy riot band Perang Rusia-Ukraina rusia ukraina Kroasia