Sosok Francia Marquez menjadi sorotan dunia. Dirinya mencatatkan sejarah usai terpilih menjadi wakil presiden kulit hitam pertama Kolombia.
Sosok Francia Marquez menjadi sorotan dunia. Dirinya mencatatkan sejarah usai terpilih menjadi wakil presiden kulit hitam pertama Kolombia.
Francia Marquez dikenal sebagai aktivis lingkungan. Sorotan yang ditujukan kepadanya tak hanya karena ia berkulit hitam di negara di mana orang Afro-Kolombia kerap menjadi sasaran rasisme dan menghadapi hambatan struktural. Ia juga berasal dari kelas menengah bawah di negara di mana kelas ekonomi sering kali menentukan kualitas seseorang dan tempat di masyarakat.
Francia Marquez dikenal sebagai aktivis lingkungan. Sorotan yang ditujukan kepadanya tak hanya karena ia berkulit hitam di negara di mana orang Afro-Kolombia kerap menjadi sasaran rasisme dan menghadapi hambatan struktural. Ia juga berasal dari kelas menengah bawah di negara di mana kelas ekonomi sering kali menentukan kualitas seseorang dan tempat di masyarakat.
Kisah hidup Marquez pun selalu menjadi sorotan usai dirinya dan Gustavo Petro mencalonkan diri menjadi wakil dan presiden di kontestasi Pilpres Kolombia tahun ini.
Kisah hidup Marquez pun selalu menjadi sorotan usai dirinya dan Gustavo Petro mencalonkan diri menjadi wakil dan presiden di kontestasi Pilpres Kolombia tahun ini.
Wanita berusia 40 tahun itu hidup dalam garis kemiskinan. Ia juga tercatat memiliki anak di usia muda dan sempat bekerja di tambang emas lokal untuk menghidupi anaknya. Ia sempat pula menjadi seorang asisten rumah tangga (ART).
Wanita berusia 40 tahun itu hidup dalam garis kemiskinan. Ia juga tercatat memiliki anak di usia muda dan sempat bekerja di tambang emas lokal untuk menghidupi anaknya. Ia sempat pula menjadi seorang asisten rumah tangga (ART).
Sejarah tak hanya diukir Marquez. Pasangannya, Gustavo Petro mencatat sejarah sebagai tokoh kiri dan mantan gerilyawan yang pertama kali jadi presiden.
Sejarah tak hanya diukir Marquez. Pasangannya, Gustavo Petro mencatat sejarah sebagai tokoh kiri dan mantan gerilyawan yang pertama kali jadi presiden.
Terpilihnya Gustavo Petro dan Francia Marquez menjadi presiden dan wakil presiden Kolombia membawa angin segar dan harapan baru bagi masyarakat di negara tersebut. Sementara bagi publik dunia, terpilihnya Petro dan Marquez menjadi sebuah kejutan karena warga Kolombia dikenal sebagai kelompok yang konservatif di Amerika Selatan.
Terpilihnya Gustavo Petro dan Francia Marquez menjadi presiden dan wakil presiden Kolombia membawa angin segar dan harapan baru bagi masyarakat di negara tersebut. Sementara bagi publik dunia, terpilihnya Petro dan Marquez menjadi sebuah kejutan karena warga Kolombia dikenal sebagai kelompok yang konservatif di Amerika Selatan.

Potret Francia Marquez, Mantan ART yang Terpilih Jadi Wapres Kolombia

20 Juni 2022 11:58
Kolombia: Sosok Francia Marquez menjadi sorotan dunia. Dirinya mencatatkan sejarah usai terpilih menjadi wakil presiden kulit hitam pertama Kolombia.

Francia Marquez dikenal sebagai aktivis lingkungan. Sorotan yang ditujukan kepadanya tak hanya karena ia berkulit hitam di negara di mana orang Afro-Kolombia kerap menjadi sasaran rasisme dan menghadapi hambatan struktural. Ia juga berasal dari kelas menengah bawah di negara di mana kelas ekonomi sering kali menentukan kualitas seseorang dan tempat di masyarakat.

Kisah hidup Marquez pun selalu menjadi sorotan usai dirinya dan Gustavo Petro mencalonkan diri menjadi wakil dan presiden di kontestasi Pilpres Kolombia tahun ini.

Wanita berusia 40 tahun itu hidup dalam garis kemiskinan. Ia juga tercatat memiliki anak di usia muda dan sempat bekerja di tambang emas lokal untuk menghidupi anaknya. Ia sempat pula menjadi seorang asisten rumah tangga (ART).

Pengangkatan Marquez dinilai penting. Sebab, ia bukan hanya representasi dari warga kulit hitam Afro-Kolombia, tetapi juga berasal dari keluarga miskin.

Dua hal yang mewakili kelompok marjinal melebur jadi satu dalam diri Marquez.

Lika-liku perjalanan hidup Marquez menarik perhatian publik Kolombia. Bagi mereka yang menuntut perubahan dan representasi yang lebih beragam, Marquez menjadi pilihan mereka. Meski begitu, tak sedikit kritikus yang menyebutnya memecah belah dan mengatakan dirinya merupakan bagian dari koalisi kiri yang berusaha menghancurkan norma-norma masa lalu.

Selain itu, tak sedikit pula kritikus yang meragukannya karena tak pernah memegang jabatan politik. Francia Marquez dikenal dengan analisisnya yang gigih, tajam, dan jujur tentang kesenjangan sosial di Kolombia.

Sejarah tak hanya diukir Marquez. Pasangannya, Gustavo Petro mencatat sejarah sebagai tokoh kiri dan mantan gerilyawan yang pertama kali jadi presiden.

Terpilihnya Gustavo Petro dan Francia Marquez menjadi presiden dan wakil presiden Kolombia membawa angin segar dan harapan baru bagi masyarakat di negara tersebut. Sementara bagi publik dunia, terpilihnya Petro dan Marquez menjadi sebuah kejutan karena warga Kolombia dikenal sebagai kelompok yang konservatif di Amerika Selatan. AFP Photo/Daniel Munoz/Juan Barreto/STR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

Internasional kolombia politik