Jakarta: Korea Utara mengatakan proyektil yang ditembakkan pada Kamis, 17 Kamis 2023, adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dikenal sebagai Hwasong-17.
"Rudal yang peluncuran sebelumnya dilaporkan oleh pemerintah di Seoul, ditembakkan di tengah latihan militer bersama yang provokatif dan agresif yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan," kata KCNA.
Peluncuran hari Kamis adalah unjuk kekuatan ketiga Korea Utara sejak hari Minggu dan berlangsung saat Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menuju ke Tokyo untuk menghadiri pertemuan puncak untuk meningkatkan hubungan dalam menghadapi agresi Pyongyang yang semakin meningkat.
"Latihan tersebut berfungsi sebagai kesempatan untuk memberikan peringatan yang lebih kuat kepada musuh yang dengan sengaja meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea," kata KCNA.
Pyongyang mengatakan rudal itu terbang pada ketinggian maksimum sekitar 6.000 km (3.700 mil) dan terbang sekitar 1.000 km (620 mil) sebelum secara akurat mendarat di area yang telah ditentukan di perairan terbuka di lepas Laut Timur Korea," juga dikenal sebagai Laut Jepang, menurut laporan KCNA.
Pada hari Selasa, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek, setelah meluncurkan dua rudal jelajah strategis dari kapal selam hari Minggu, hanya beberapa jam sebelum latihan AS-Korea Selatan dimulai.
Dikenal sebagai Freedom Shield, latihan dimulai hari Senin dan akan berlangsung selama 10 hari.
Korea Utara memandang semua latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi dan telah berulang kali memperingatkan akan mengambil tindakan luar biasa sebagai tanggapan. AFP PHOTO/KCNA via KNS