Jakarta: Bentrok antar-narapidana di penjara terbesar dan paling berbahaya di Ekuador menewaskan 15 orang dan melukai 14 lainnya, Selasa, 12 November 2024. Ini merupakan bentrokan di penjara paling berdarah yang dihadapi oleh pemerintahan Presiden Daniel Noboa.
Kekerasan terbaru ini menggarisbawahi tantangan berkelanjutan yang dihadapi pemerintahan Noboa dalam menangani krisis penjara yang parah di negara tersebut. Pada Januari, serangkaian kerusuhan terkoordinasi di beberapa penjara menyebabkan penyanderaan terhadap 150 sipir, yang mengakibatkan kematian tragis seorang pejabat.
Media lokal melaporkan helikopter terbang di atas Penjara Del Litoral saat ambulans dan kerabat narapidana, beberapa dari mereka berteriak putus asa mencari orang yang mereka cintai, bergegas ke gerbang.
Pembunuhan massal ini pasti akan mengguncang pemilihan presiden Ekuador, di mana petahana penegakan hukum dan ketertiban, Noboa, telah menjadikan peningkatan keamanan, termasuk di dalam fasilitas penahanan, sebagai prioritas utama dalam upayanya untuk mencalonkan diri kembali tahun depan.
Penjara Ekuador telah menjadi salah satu yang paling mematikan di Amerika Latin karena kepadatan penghuni, korupsi, dan lemahnya kontrol negara memungkinkan geng-geng yang terkait dengan pengedar narkoba di Kolombia dan Meksiko berkembang biak. Banyak di antara mereka yang bersenjata lengkap dengan senjata yang diselundupkan dari luar dan terus mengorganisasikan kegiatan kriminal dari balik jeruji besi.
Penjara Litoral saat ini menampung sekitar 10.000 narapidana — atau dua kali lipat dari kapasitasnya.
Kantor Jaksa Agung Ekuador mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan untuk mendakwa sembilan narapidana dengan tuduhan pembunuhan yang berasal dari kekerasan tersebut. AFP PHOTO/Enrique Ortiz/Gerardo Menoscal/Marcos Pin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News