Serangan udara yang dilakukan pasukan pemerintah Suriah menghujani Kota Hamouria, Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak, Rabu, 21 Februari 2018.
Serangan udara yang dilakukan pasukan pemerintah Suriah menghujani Kota Hamouria, Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak, Rabu, 21 Februari 2018.
Sedikit-dikitnya 27 orang tewas dan lebih 200 lagi menderita luka-luka pada Rabu. Dan sekurang-kurangnya 299 orang tewas di distrik itu dalam tiga hari belakangan, kata pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berkedudukan di Inggris. Sebanyak 13 mayat lagi, termasuk lima anak-anak, ditemukan dari reruntuhan rumah hancur pada Selasa, 20 Februari 2018 di desa Arbin dan Saqba.
Sedikit-dikitnya 27 orang tewas dan lebih 200 lagi menderita luka-luka pada Rabu. Dan sekurang-kurangnya 299 orang tewas di distrik itu dalam tiga hari belakangan, kata pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berkedudukan di Inggris. Sebanyak 13 mayat lagi, termasuk lima anak-anak, ditemukan dari reruntuhan rumah hancur pada Selasa, 20 Februari 2018 di desa Arbin dan Saqba.
Ghouta timur, distrik padat penduduk dan bermata pencarian di bidang pertanian di pinggiran kota Damaskus, adalah kawasan utama terakhir dekat ibu kota itu yang masih di bawah kendali pejuang. Kampung halaman bagi 400 ribu orang tersebut dikepung pasukan pemerintah selama beberapa tahun.
Ghouta timur, distrik padat penduduk dan bermata pencarian di bidang pertanian di pinggiran kota Damaskus, adalah kawasan utama terakhir dekat ibu kota itu yang masih di bawah kendali pejuang. Kampung halaman bagi 400 ribu orang tersebut dikepung pasukan pemerintah selama beberapa tahun.
Peningkatan tajam dalam pengeboman, termasuk serangan roket, gempuran, serangan-serangan udara dan bom-bom yang dijatuhkan dari helikopter, sejak Minggu 19 Februari 2018 telah menjadi salah satu pengeboman paling mematikan dalam perang saudara di Suriah, yang sekarang memasuki tahun kedelapan.
Peningkatan tajam dalam pengeboman, termasuk serangan roket, gempuran, serangan-serangan udara dan bom-bom yang dijatuhkan dari helikopter, sejak Minggu 19 Februari 2018 telah menjadi salah satu pengeboman paling mematikan dalam perang saudara di Suriah, yang sekarang memasuki tahun kedelapan.
"Kami menunggu giliran untuk meninggal. Hanya inilah yang dapat saya sampaikan," kata Bilal Abu Salah, 22, yang istrinya sedang hamil lima bulan sementara anak pertamanya di Douma, kota terbesar di bagian timur Ghouta. Dia takut teror pengeboman itu akan membuat istrinya melahirkan lebih awal.

Dihujani Bom, Warga Ghouta Seakan 'Menunggu Ajal'

22 Februari 2018 11:33
Beirut: Warga distrik Ghouta, Suriah timur, mengatakan 'menunggu giliran meninggal', di tengah-tengah gempuran pasukan pemerintah Suriah di kantung pejuang dan terkepung di dekat Damaskus itu. Ini merupakan salah satu pengeboman paling hebat dalam perang oleh pasukan pemerintah. AFP/Abdulmonam Eassa/Amer Almohibany

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional suriah membara