Kabul: Sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka dalam ledakan bom di masjid di pinggiran ibukota Afghanistan, Kabul, pada hari Jumat, 14 Mei 2021.
"Korban tewas melonjak menjadi 12 tewas, termasuk imam masjid dan 15 lainnya cedera," kata Ferdaws Framurz, juru bicara polisi Kabul, memperbarui jumlah korban sebelumnya.
Di antara mereka yang terbunuh adalah imam yang memimpin salat Jumat di masjid tersebut.
Seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan bahan peledak ditempatkan di masjid sebelum salat dimulai.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim melakukan serangan itu, sementara Taliban membantah bertanggung jawab.
Peristiwa tersebut menghancurkan ketenangan pada hari kedua gencatan senjata antara Taliban dan pasukan pemerintah yang bertikai.
Warga Afghanistan dengan hati-hati menikmati jeda yang jarang dari kekerasan menyusul dimulainya gencatan senjata tiga hari antara gerilyawan Taliban dan pasukan Afghanistan yang dimulai Kamis, 13 Mei 2021, setelah pertempuran sengit selama berminggu-minggu.
Gubernur provinsi Uruzgan selatan, Fazel Ahmad Shirzad, sementara itu menuduh Taliban dua kali melanggar gencatan senjata dengan menyerang pasukan keamanan pada hari Jumat - sehari setelah ledakan ranjau darat menewaskan beberapa warga sipil di Kunduz.
Ledakan itu terjadi setelah para pejabat AS dan Afghanistan pada Jumat mengatakan AS telah menarik diri sepenuhnya dari pangkalan udara utama selatan di bekas kubu Taliban di Kandahar.
Serangan udara AS diluncurkan dari pangkalan itu pekan lalu untuk membantu pasukan Afghanistan menekan kembali serangan besar Taliban di selatan.
Washington, yang didukung oleh NATO, telah berjanji untuk menarik semua pasukan asing dan mengakhiri perang terpanjang Amerika pada September. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News