Jakarta: Sembilan penumpang dan dua awak meninggal dunia setelah sebuah pesawat yang disewa oleh sebuah perusahaan yang memelihara pipa minyak trans-perbatasan jatuh di sebuah hutan di Kamerun tengah.
Pesawat, yang jatuh pada hari Rabu, 11 Mei 2022, tengah membawa pekerja dari Perusahaan Transportasi Minyak Kamerun (COTCO), yang mengawasi pemeliharaan pipa hidrokarbon yang mengalir ke negara tetangga Chad. "Semua tewas dalam kecelakaan," kata pembawa acara radio.
Seorang pejabat Kementerian Transportasi, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP: "Tidak ada yang selamat."
Kementerian transportasi menyatakan bahwa pesawat, yang jenis dan mereknya tidak dipublikasikan tersebut, terbang dari bandara Yaounde-Nsimalen ke Belabo di timur negara itu. "Ditemukan di hutan dekat Nanga Eboko, sekitar 150 km (90 mil) timur laut Yaounde," katanya.
"Peluang menemukan korban selamat sangat tipis," kata seorang pejabat COTCO kepada AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama.
COTCO mengatakan proyek senilai USD3,7 miliar, yang terdiri dari sekitar 300 sumur minyak yang telah dibor di barat daya Chad, adalah salah satu proyek pembangunan terbesar di Afrika.
Minyak yang diekstraksi dari Chad kemudian diangkut melalui pipa bawah tanah sepanjang 640 mil (1.030 kilometer) melalui Kamerun ke fasilitas pemuatan ekspor lepas pantai di lepas pantai yang terakhir, menurut perusahaan, yang pemangku kepentingannya termasuk perusahaan AS ExxonMobil dan Chevron, serta Kamerun dan Chad. AFP PHOTO