Jakarta: Kebakaran melumat asrama sekolah di Kenya, Kamis, 5 September 2024 malam waktu setempat, menewaskan sedikitnya 18 siswa dan 27 lainnya dirawat di rumah sakit. Sementara 70 anak belum diketahui keberadaannya.
Presiden William Ruto mengumumkan tiga hari berkabung, di mana bendera akan dikibarkan setengah tiang untuk menghormati anak-anak yang meninggal.
Wakil Presiden Rigathi Gachagua mengatakan hanya 86 dari lebih dari 150 anak yang telah diketahui keberadaannya, dan mendesak anggota masyarakat yang mungkin telah menemukan beberapa dari mereka untuk membantu mencarikan jalan bagi mereka.
Gachagua mengatakan bahwa satu siswa lagi meninggal di rumah sakit, dan sejauh ini 37 siswa telah dipertemukan kembali dengan orang tua mereka.
"Penyebab kebakaran pada Kamis malam di Sekolah Dasar Hillside Endarasha di Kabupaten Nyeri sedang diselidiki," kata juru bicara polisi Resila Onyango. Sekolah tersebut mendidik anak-anak hingga usia 14 tahun.
Komisaris Kabupaten Nyeri Pius Murugu dan kementerian pendidikan melaporkan bahwa asrama yang terbakar menampung lebih dari 150 anak laki-laki berusia antara 10 dan 14 tahun. Karena sebagian besar bangunan terbuat dari papan kayu, api menyebar dengan cepat. AFP PHOTO/Raphael Ambaso/Simon Maina Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News