Jakarta: Ledakan di sebuah bus di Pakistan menewaskan 13 orang, termasuk sembilan tenaga kerja asing asal Tiongkok, dua orang tentara dan dua warga setempat.
Peristiwa itu terjadi di wilayah terpencil Hazara, Provinsi Khyber-Paktunkhwa, di utara Pakistan, Rabu, 14 Juli 2021. Menurut sumber, ada laporan korban meninggal mencapai 13 orang.
Sampai saat ini belum diketahui bagaimana ledakan itu terjadi. Apakah karena bahan peledak yang disembunyikan di jalan atau disembunyikan di dalam bus.
Menurut Kepala Kepala Kepolisian Provinsi Khyber-Paktunkhwa, Irjen Moazzam Jah Ansari, diduga ledakan itu akibat sabotase.
Bus itu mengangkut 30 teknisi asal Tiongkok ke lokasi proyek Bendungan Dasu di Dataran Tinggi Kohistan.
Bendungan itu dibuat sebagai bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air. Proyek senilai US$65 miliar itu dikerjakan dalam kerangka kerja sama Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan, yang juga menjadi bagian dari program ekonomi Tiongkok, Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Program itu bertujuan untuk membuka jalan perdagangan dari Tiongkok menuju pelabuhan Gwadar di selatan Pakistan.
Proyek itu dikerjakan bersama oleh tenaga kerja Pakistan dan Tiongkok selama beberapa tahun. TKA Tiongkok juga mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur lain di kawasan itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, meminta pemerintah Pakistan mengusut kejadian itu dan meminta Pakistan menjamin keselamatan warga Negeri Tirai Bambu yang bekerja di lembaga dan proyek infrastruktur. Zhao menyatakan pemerintah Tiongkok mengutuk kejadian dan menyampaikan duka cita kepada para keluarga korban.
Sebelumnya pada bulan April lalu, kelompok Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di sebuah hotel mewah yang menampung duta besar China di barat daya Balochistan. Sang dubes lolos dari serangan bom itu. AFP Photo Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News