Jakarta: Polisi di Ekuador yang dilanda kekerasan menangkap 68 orang pada hari Minggu, 21 Januari 2024 yang berusaha mengambil alih sebuah rumah sakit di barat daya negara itu di tengah “perang” antara geng narkoba dan pasukan keamanan.
Penangkapan tersebut terjadi ketika Quito sepakat dengan negara tetangganya, Peru, Kolombia, dan Bolivia, untuk meluncurkan jaringan keamanan baru. Kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan darurat yang diadakan ketika wilayah tersebut menyaksikan pertumpahan darah yang meningkat di Ekuador yang dulunya damai.
“Kami menetralisir tersangka teroris yang mencoba mengambil alih fasilitas rumah sakit di Yaguachi, Guayas,” polisi mengumumkan di media sosial.
"Mereka yang ditahan diyakini berusaha menyelamatkan rekannya yang dirawat di rumah sakit karena cedera beberapa jam sebelumnya," tambahnya.
Senjata api dan obat-obatan disita.
Polisi mengatakan mereka juga menggerebek sebuah pusat rehabilitasi yang merupakan pusat komando geng dan rumah bordil, dan tempat beberapa tersangka anggota geng bersembunyi.
Pihak berwenang Ekuador baru-baru ini menutup ratusan pusat pengobatan tersebut, yang pada dasarnya merupakan rumah sakit rahasia yang dikelola geng dan menurut para pejabat tidak memiliki fasilitas yang layak untuk merawat pasien. AFP PHOTO/Stringer Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News