Seorang polisi (kiri) berjaga-jaga di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Korea Selatan yang memajang spanduk untuk memperingati 70 tahun Perang Korea, di Seoul pada 16 Juni 2020.
Seorang polisi (kiri) berjaga-jaga di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Korea Selatan yang memajang spanduk untuk memperingati 70 tahun Perang Korea, di Seoul pada 16 Juni 2020.
Kedutaan Besar Amerika Seriakt di Korea Selatan pada Senin, 15 Juni 2020 menurunkan spanduk-spanduk yang mendukung gerakan 'Black Lives Matter' dan LGBT, karena dinilai melanggar peraturan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kedutaan Besar Amerika Seriakt di Korea Selatan pada Senin, 15 Juni 2020 menurunkan spanduk-spanduk yang mendukung gerakan 'Black Lives Matter' dan LGBT, karena dinilai melanggar peraturan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Spanduk tersebut kemudian diganti dengan spanduk yang menggambarkan peringatan 70 tahun Perang Korea.
Spanduk tersebut kemudian diganti dengan spanduk yang menggambarkan peringatan 70 tahun Perang Korea.
Sebelumnya, pihak Kedutaan membentangkan spanduk di gedungnya yang bertuliskan 'Black Lives Matter' sebagai aksi solidaritas terhadap gerakan global yang semakin meningkat setelah pembunuhan terhadap warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd oleh polisi Minneapolis.
Sebelumnya, pihak Kedutaan membentangkan spanduk di gedungnya yang bertuliskan 'Black Lives Matter' sebagai aksi solidaritas terhadap gerakan global yang semakin meningkat setelah pembunuhan terhadap warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd oleh polisi Minneapolis.

Kedubes AS di Seoul Turunkan Spanduk Black Lives Matter

16 Juni 2020 11:15
Seoul: Kedutaan Besar Amerika Seriakt di Korea Selatan pada Senin, 15 Juni 2020 menurunkan spanduk-spanduk yang mendukung gerakan 'Black Lives Matter' dan LGBT, karena dinilai melanggar peraturan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Spanduk tersebut kemudian diganti dengan spanduk yang menggambarkan peringatan 70 tahun Perang Korea.

Sebelumnya, pihak Kedutaan membentangkan spanduk di gedungnya yang bertuliskan 'Black Lives Matter' sebagai aksi solidaritas terhadap gerakan global yang semakin meningkat setelah pembunuhan terhadap warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd oleh polisi Minneapolis.

Dalam pesan di Facebook pada Sabtu, 13 Juni 2020 Kedutaan mengatakan bahwa spanduk itu menunjukkan dukungan mereka untuk memerangi ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi saat mereka berusaha untuk menjadi masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Saat memasang spanduk, Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Harry Harris, mengutip almarhum Presiden John F. Kennedy yang pernah mengatakan bahwa "keragaman kita memperoleh kekuatan kita."

Tetapi Harris, kemudian meralat keputusannya dan memerintahkan agar spanduk dicopot untuk menghindari kesalahan persepsi bahwa uang pembayar pajak Amerika dihabiskan untuk menguntungkan organisasi semacam itu.

"Ini tidak mengurangi prinsip dan cita-cita yang diungkapkan dengan menaikkan bendera, dan kedutaan akan mencari cara lain untuk menyampaikan nilai-nilai fundamental Amerika dalam masa-masa sulit ini," kata juru bicara Kedutaan.

CNN, mengutip sumber anonim, menyatakan bahwa permintaan untuk menurunkan spanduk itu datang dari kantor Sekretaris Negara Mike Pompeo.

Kedutaan juga menurunkan bendera pelangi, simbol gerakan kesetaraan LGBTQ - beberapa jam sebelum keputusan penting Mahkamah Agung AS yang melarang diskriminasi terhadap pekerja berdasarkan orientasi seksual. AFP PHOTO/Jung Yeon-je/Ed Jones

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional korea selatan seoul Kematian George Floyd