Jakarta: Orang-orang bersenjata menculik sebanyak 140 siswa dari sebuah sekolah asrama di barat laut Nigeria pada Senin, 5 Juli 2021 waktu setempat, terbaru dalam gelombang penculikan massal yang menargetkan anak-anak sekolah.
Geng bersenjata berat telah lama mengganggu barat laut dan tengah Nigeria dengan menjarah, mencuri ternak, dan menculik untuk tebusan, tetapi sejak awal tahun mereka semakin menargetkan sekolah dan perguruan tinggi.
Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dan mengalahkan penjaga keamanan setelah menyerbu Sekolah Menengah Bethel Baptist di negara bagian Kaduna pada Senin dini hari, sebelum menculik sebagian besar dari 165 murid yang tinggal di asrama.
"Para penculik membawa 140 siswa, hanya 25 siswa yang melarikan diri. Kami belum tahu di mana para siswa itu dibawa," kata guru Emmanuel Paul.
"Pemerintah ini telah mengecewakan rakyat Kaduna," kata Mustapha Kumbe, ayah dari salah satu siswa yang diculik kepada wartawan. "Kami akan memprotes dan akan terus memprotes sampai anak-anak kami kembali."
Juru bicara kepolisian negara bagian Kaduna, Muhammed Jalige, membenarkan serangan itu tetapi tidak dapat memberikan rincian tentang jumlah murid yang diculik. "Tim polisi taktis mengejar para penculik," katanya. "Kami masih dalam misi penyelamatan."
Polisi mengatakan mereka telah menyelamatkan 26 orang, termasuk seorang guru perempuan.
Presiden Muhammadu Buhari telah memberikan pengarahan kepada militer, polisi, dan badan intelijen untuk memastikan pembebasan para siswa yang diculik.
Sementara pemerintah negara bagian Kaduna pada Senin memerintahkan penutupan segera 13 sekolah yang dianggap rentan terhadap serangan kelompok bersenjata.
Sekitar 1.000 siswa dan murid telah diculik di Nigeria sejak Desember 2020. Sebagian besar telah dibebaskan setelah negosiasi dengan pejabat lokal, meskipun beberapa masih ditahan.
AFP PHOTO/Kehinde Gbenga/Pius Utomi Ekpei Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News