Male: Ledakan bom melukai mantan Presiden yang juga Ketua Parlemen Maladewa saat ini Mohamed Nasheed pada Kamis, 6 Mei 2021 waktu setempat. Serangan tersebut diduga merupakan upaya pembunuhan terhadap Nasheed.
"Pelopor pro-demokrasi berusia 53 tahun itu akan memasuki mobilnya di Male, ibu kota yang padat saat sebuah bom yang dipasang di sepeda motor diledakkan," kata para pejabat.
"Nasheed lolos dari upaya pembunuhan," kata seorang pejabat pemerintah Maladewa. "Dia cedera, tapi kondisinya stabil."
Satuan polisi bersenjata lengkap dan aparat keamanan langsung menutup daerah tempat penyerangan itu terjadi.
Polisi memastikan bahwa Nasheed mengalami luka-luka tetapi tidak memberikan rinciannya. Mereka bilang dia dirawat di Rumah Sakit ADK di Male.
Seorang anggota keluarga mengatakan Nasheed menderita beberapa luka. "Mereka telah membiusnya. Ada luka yang lebih dalam di salah satu lengannya," kata anggota keluarga.
Dia mengatakan Nasheed responsif dan berbicara dengan dokter saat dirawat dengan cedera akibat pecahan bom. Salah satu pengawalnya juga dibawa ke rumah sakit.
Para pejabat mengatakan parlemen Maladewa yang sedang reses mengadakan pertemuan darurat setelah serangan itu.
Ledakan itu terjadi tepat sebelum jam malam akan diberlakukan di ibu kota sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus korona.
Negara Samudera Hindia dengan 330.000 Muslim Sunni tersebut dikenal karena kekacauan politik regulernya serta resor liburan mewahnya. AFP PHOTO/Ahmed Shurau/Ishara S Kodikara Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News