Jakarta: Mantan Perdana Menteri Kanada Brian Mulroney, yang menunjukkan pengaruh politiknya pada 1980-an dengan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas yang inovatif dengan Amerika Serikat yang kemudian diperluas hingga mencakup Meksiko, meninggal pada hari Kamis, 29 Februari 2024. Dia meninggal di usia 84 tahun.
“Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya ayah saya,” kata Caroline Mulroney, seorang politisi di Ontario, di X. “Dia meninggal dengan damai, dikelilingi oleh keluarga.”
Brian Mulroney, pemimpin terakhir Perang Dingin Kanada, menentang apartheid di Afrika Selatan dan membantu mengamankan perjanjian penting mengenai hujan asam dengan Washington.
Namun ia menerapkan pajak konsumsi yang masih dicerca oleh masyarakat Kanada hingga hari ini, dan upayanya untuk mendorong reformasi konstitusi, yang sebagian besar bertujuan untuk membawa Quebec ke dalam kekuasaannya, berakhir dengan kegagalan.
Mulroney adalah seorang pengacara yang terlatih, ambisius dan menawan, dengan mata biru berbinar dan suara bariton. Dia merasa nyaman menggunakan kedua bahasa resmi Kanada, Prancis dan Inggris.
Dia sempat keluar dari masa pensiunnya untuk memberi nasihat kepada Perdana Menteri saat ini Justin Trudeau mengenai perubahan perjanjian perdagangan kontinental.
“Saya tidak akan pernah melupakan wawasan yang dia bagikan kepada saya selama bertahun-tahun – dia murah hati, tak kenal lelah, dan sangat bersemangat,” kata Trudeau, seraya memuji peran Mulroney dalam membangun negara modern, dinamis, dan sejahtera yang semua kenal sekarang. AFP PHOTO/Lars Hagberg/Geoff Robins/Lars Hagberg Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News