Militer Myanmar memaksa warga sipil untuk membongkar barikade darurat dari bambu, batu bata, dan ban karet yang terbakar di kota terbesar Myanmar, Yangon, Sabtu, 20 Maret 2021. Barikade tersebut tah ubahnya seperti zona perang perkotaan.
Militer Myanmar memaksa warga sipil untuk membongkar barikade darurat dari bambu, batu bata, dan ban karet yang terbakar di kota terbesar Myanmar, Yangon, Sabtu, 20 Maret 2021. Barikade tersebut tah ubahnya seperti zona perang perkotaan.
Militer memaksa warga sipil untuk membongkarnya, sepotong demi sepotong, di bawah todongan senjata.
 Mereka memaksa warga setempat - termasuk mereka yang tidak terlibat dalam aksi protes - untuk membongkar dan memindahkan barikade tersebut.
Militer memaksa warga sipil untuk membongkarnya, sepotong demi sepotong, di bawah todongan senjata. Mereka memaksa warga setempat - termasuk mereka yang tidak terlibat dalam aksi protes - untuk membongkar dan memindahkan barikade tersebut.


Tun Hla, 60, berada di rumah ketika personel bersenjata menggedor pintunya dan memerintahkannya agar membersihkan barikade yang didirikan di lingkungannya.
Tun Hla, 60, berada di rumah ketika personel bersenjata menggedor pintunya dan memerintahkannya agar membersihkan barikade yang didirikan di lingkungannya. "Saya pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya dan itu tidak akan terjadi lagi," kata Tun Hla, bukan nama sebenarnya.

Dibangun menggunakan bahan apa pun, penghalang yang bermunculan di Yangon menawarkan sedikit perlindungan terhadap para demonstran dari kepungan pasukan keamanan dengan frekuensi yang meningkat dan efek mematikan untuk menghancurkan oposisi massa yang menolak kudeta.
Dibangun menggunakan bahan apa pun, penghalang yang bermunculan di Yangon menawarkan sedikit perlindungan terhadap para demonstran dari kepungan pasukan keamanan dengan frekuensi yang meningkat dan efek mematikan untuk menghancurkan oposisi massa yang menolak kudeta.

Para pengunjuk rasa berjumlah banyak, tetapi tidak ada cara nyata untuk memerangi gas air mata, peluru karet, dan tembakan senapan dari tentara dan polisi.
Para pengunjuk rasa berjumlah banyak, tetapi tidak ada cara nyata untuk memerangi gas air mata, peluru karet, dan tembakan senapan dari tentara dan polisi.
Barikade telah menjadi pertahanan bagi pengunjuk rasa, untuk memblokir jalan-jalan utama dan menggunakan segala sesuatu mulai dari kantong semen yang diisi pasir dan sekat bambu hingga tempat sampah besar dan batu bata perumahan.
Barikade telah menjadi pertahanan bagi pengunjuk rasa, untuk memblokir jalan-jalan utama dan menggunakan segala sesuatu mulai dari kantong semen yang diisi pasir dan sekat bambu hingga tempat sampah besar dan batu bata perumahan.

Potret Warga Myanmar Dipaksa Bongkar Barikade di Bawah Todongan Senjata Militer

20 Maret 2021 14:04
Yangon: Militer Myanmar memaksa warga sipil untuk membongkar barikade darurat dari bambu, batu bata, dan ban karet yang terbakar di kota terbesar Myanmar, Yangon, Sabtu, 20 Maret 2021. Barikade tersebut tah ubahnya seperti zona perang perkotaan.

Militer memaksa warga sipil untuk membongkarnya, sepotong demi sepotong, di bawah todongan senjata.
 Mereka memaksa warga setempat - termasuk mereka yang tidak terlibat dalam aksi protes - untuk membongkar dan memindahkan barikade tersebut.

Tun Hla, 60, berada di rumah ketika personel bersenjata menggedor pintunya dan memerintahkannya agar membersihkan barikade yang didirikan di lingkungannya. "Saya pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya dan itu tidak akan terjadi lagi," kata Tun Hla, bukan nama sebenarnya.

Dibangun menggunakan bahan apa pun, penghalang yang bermunculan di Yangon menawarkan sedikit perlindungan terhadap para demonstran dari kepungan pasukan keamanan dengan frekuensi yang meningkat dan efek mematikan untuk menghancurkan oposisi massa yang menolak kudeta.

Para pengunjuk rasa berjumlah banyak, tetapi tidak ada cara nyata untuk memerangi gas air mata, peluru karet, dan tembakan senapan dari tentara dan polisi.

Barikade telah menjadi pertahanan bagi pengunjuk rasa, untuk memblokir jalan-jalan utama dan menggunakan segala sesuatu mulai dari kantong semen yang diisi pasir dan sekat bambu hingga tempat sampah besar dan batu bata perumahan. 

Kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menyatakan sekitar 230 orang telah tewas dalam kerusuhan itu, dan jumlah korban sebenarnya di seluruh negeri diyakini jauh lebih tinggi. AFP PHOTO/Facebook

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional konflik myanmar politik myanmar aung san suu kyi Kudeta Myanmar