Jakarta: Sekelompok perwira senior militer Gabon mengambil alih kekuasaan pada Rabu, 30 Agustus 2023, setelah menuduh pemilihan umum yang dimenangi calon presiden petahana Ali Bongo Ondimba curang dan tidak kredibel.
Mereka juga telah membatalkan pemilu, membubarkan semua lembaga negara, serta menutup perbatasan negara. Mereka mengeklaim mewakili seluruh kekuatan keamanan dan pertahanan Gabon.
Pengumuman itu muncul tak lama setelah badan pemilu negara bagian mengatakan Presiden Ali Bongo Ondimba memenangi masa jabatan ketiga dalam pemilu pada Sabtu, 26 Agustus.
"Atas nama rakyat Gabon, kami telah memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim saat ini," kata pejabat militer Gabon.
Pusat Pemilihan Umum Gabon mengatakan Bongo telah memperoleh 64,27% suara, mengungguli penantang utamanya, Albert Ondo Ossa, yang meraih 30,77%.
Catherine Soi, dari Aljazeera, melaporkan dari Kenya bahwa ada banyak ketidakpastian seputar aksi militer itu. "Ada banyak ketegangan. Mereka, para pemimpin militer, mengeklaim pemerintah tidak meng hormati keinginan rakyat Gabon selama bertahun-tahun dan mereka mengatakan hal itu harus diubah," kata Soi.
Kubu oposisi mengatakan pemilu telah berlangsung penuh dengan penipuan yang diatur Ali Bongo dan para pendukungnya. Jaringan internet di negara itu diputus dan diberlakukan jam malam.
"Kami juga tahu internet masih dimatikan. Tempat itu ditutup pada akhir pekan dan jam malam diberlakukan. Jadi, masyarakat sangat takut," jelasnya. "Sangat sulit bagi masyarakat Gabon mengakses informasi yang mereka perlukan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi," tambah Soi.
Bongo ialah kandidat Partai Demokrat Gabon (PDG) yang didirikan ayahnya, Omar Bongo, yang memimpin Gabon dari 1967 hingga 2009. Setelah kematian ayahnya, Bongo yang saat itu menjabat sebagai menteri pertahanan diangkat menjadi presiden.
"Kami tidak tahu di mana Presiden Bongo berada. Pihak militer tidak mengatakan di mana presiden berada. Segalanya bergerak sangat cepat," lapor Soi.
Ketegangan meningkat di tengah pemungutan suara dengan pihak oposisi yang mendorong perubahan dan mengakhiri dominasi keluarga Bongo di Gabon. Kantor berita AFP dan Reuters melaporkan suara tembakan di ibu kota Gabon, Libreville. (Aljazeera/Media Indonesia)
Foto: AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News