Jakarta: Korea Utara mengatakan uji senjata terbarunya adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat. Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan uji coba itu menandai langkah besar dalam kapasitas Pyongyang untuk melakukan serangan balasan nuklir.
Kantor berita KCNA mengatakan, ICBM Hwasung-18 yang baru diuji tembak pada hari Kamis sebagai sarana utama kekuatan militer strategis Korea Utara.
Menurut KCNA, Kim Jong Un mengatakan pengembangan ICBM akan sangat mengatur ulang pencegahan strategis dan memperkuat efektivitas serangan balik nuklir Korut.
Militer Seoul, Kamis, mengatakan telah mendeteksi satu rudal balistik jarak menengah atau lebih yang diluncurkan pada lintasan tinggi dari wilayah Pyongyang pada pukul 7:23 (1023 GMT), yang terbang sejauh 1.000 kilometer (620 mil).
Semua rudal balistik antarbenua Pyongyang yang diketahui berbahan bakar cair, dan ICBM berbahan bakar padat yang dapat diluncurkan dari darat atau kapal selam telah lama berada di urutan teratas daftar keinginan Kim.
Rudal semacam itu lebih mudah untuk disimpan dan diangkut, lebih stabil dan lebih cepat untuk persiapan peluncuran, dan dengan demikian lebih sulit untuk dideteksi dan dihancurkan terlebih dahulu.
Pada parade militer di Pyongyang pada bulan Februari, Korea Utara memamerkan rekor jumlah rudal balistik nuklir dan antarbenua, termasuk yang menurut para analis kemungkinan merupakan ICBM berbahan bakar padat baru.
Pengumuman itu datang beberapa hari sebelum Korea Utara menandai salah satu peringatan politik terpentingnya, Hari Matahari pada 15 April.
Tanggal tersebut memperingati ulang tahun kelahiran pemimpin pendiri Kim Il Sung, dan biasanya dirayakan dengan uji coba senjata yang signifikan atau parade militer. AFP PHOTO/KVNA via KNS Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News