Jakarta: Asap dan api muncul kembali dari lantai atas parlemen Afrika Selatan pada Senin, 3 Januari 2022 waktu setempat, beberapa jam setelah kobaran api dinyatakan terkendali. Sejauh ini polisi telah mendakwa seorang pria yang menyalakan api yang diduga menjadi penyebab kebakaran tersebut.
Kobaran api, yang terjadi sekitar pukul 5 pagi (0300 GMT) pada hari Minggu, 2 Januari 2022, awalnya berhasil dikendalikan setelah perjuangan yang berlangsung hingga malam.
Namun pada Senin sore, juru bicara Jermaine Carelse mengatakan api telah berkobar kembali di bagian kompleks Cape Town - atap gedung yang menampung Majelis Nasional.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota mengatakan di WhatsApp: "Angin semakin kencang dan menyulut kayu yang membara di dalam ruang kosong atap, yang bagian-bagiannya tidak dapat diakses untuk disiram atau dibasahi."
Hanya selusin petugas pemadam kebakaran yang masih dikerahkan dari sekitar 70 orang yang telah berjuang untuk menjinakkan api, dan sekitar 50 bala bantuan dikerahkan, menggunakan lift derek untuk mengarahkan selang mereka.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tetapi kerusakannya sangat parah. "Kerusakan paling besar ada di majelis nasional yang tidak akan digunakan selama berbulan-bulan," kata Carelse.
Kebakaran dimulai di bagian tua kompleks yang berpanel kayu -- bagian yang menampung parlemen pertama Afrika Selatan dan beberapa artefak paling berharga di negara itu.
Kemudian menyebar ke majelis baru tetangga, di mana para legislator saat ini bertemu.
Juru bicara parlemen Moloto Mothapo mengatakan atap Majelis Nasional telah runtuh. "Seluruh ruangan tempat para anggota duduk... telah terbakar habis." AFP PHOTO/Rodger Bosch/Gianluigi Guercia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News