Jakarta: Serangan Rusia terhadap kota bersejarah Chernigiv di Ukraina utara menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya pada hari Rabu, 17 April 2024, ketika Kyiv memohon kepada sekutunya untuk meningkatkan sistem pertahanan udaranya yang sudah kewalahan.
Petugas pertolongan pertama mencari korban yang selamat di reruntuhan dan membawa korban luka dengan tandu ketika genangan darah terbentuk di tanah dekat lokasi serangan, menurut gambar resmi.
Presiden Volodymyr Zelensky, yang mendesak sekutunya untuk mengirim lebih banyak rudal untuk menggagalkan serangan udara Rusia, mengatakan Ukraina tidak memiliki senjata yang diperlukan untuk mencegat tiga rudal jelajah yang menyerang Chernigiv.
Walikota Oleksandr Lomako memberikan jumlah korban tewas terbaru dalam sebuah postingan di media sosial dan mengatakan 61 orang terluka, angka yang menurut para pejabat sebelumnya termasuk beberapa anak-anak.
“Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung,” tambah Lomako, sambil mencatat bahwa 16 bangunan telah rusak dalam serangan itu. Pejabat lain mengatakan puluhan kendaraan juga hancur.
Seorang polisi wanita berusia 25 tahun yang sedang cuti sakit termasuk di antara mereka yang tewas setelah menderita luka parah akibat pecahan peluru, menteri dalam negeri mengumumkan secara terpisah.
Wartawan AFP di tempat kejadian melihat sebuah bangunan hotel berlantai delapan hancur akibat pemogokan dan apartemen-apartemen di dekatnya, sebuah salon kecantikan dan toko bir yang jendela-jendelanya pecah.
Wilayah Chernigiv, yang berbatasan dengan Belarus di utara, sebagian diduduki pada awal invasi namun terhindar dari pertempuran di wilayahnya selama sekitar dua tahun sejak pasukan Rusia mundur. AFP PHOTO/Sergiy Butko/Ukrainian Emergency Service Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News