Jakarta: Korea Utara, Rabu, 22 November 2023, mengatakan bahwa mereka telah berhasil menempatkan satelit mata-mata militer di orbit setelah dua kegagalan sebelumnya. AS dan sekutunya mengutuk peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap sanksi PBB.
"Sebuah roket yang membawa satelit tersebut diluncurkan pada Selasa, 21 November malam dari Provinsi Phyongan Utara, terbang di sepanjang jalur yang telah ditentukan dan secara akurat menempatkan satelit pengintai 'Malligyong-1' pada orbitnya,” kantor berita pemerintah KCNA melaporkan.
KCNA menambahkan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hadir untuk menyaksikan peluncuran tersebut, dan mengucapkan selamat kepada para ilmuwan dan teknisi di balik misi tersebut.
Amerika Serikat dengan cepat mengecam peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap sanksi PBB dan mengatakan hal itu dapat mengganggu stabilitas kawasan.
Upaya Korea Utara sebelumnya untuk menempatkan satelit mata-mata ke orbit pada Mei dan Agustus, gagal.
Sebelumnya, Seoul, Tokyo, dan Washington telah berulang kali memperingatkan Pyongyang untuk tidak melanjutkan peluncuran berikutnya, yang akan melanggar resolusi PBB secara berturut-turut.
“Bahkan jika mereka menyebutnya satelit, peluncuran sebuah benda yang menggunakan teknologi rudal balistik jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB yang relevan,” kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, seraya menambahkan bahwa dia mengutuk peluncuran tersebut sekeras-kerasnya.
KCNA mengatakan bahwa peluncuran satelit pengintaian adalah hak sah DPRK untuk memperkuat kemampuan pertahanan diri ketika negara tersebut menghadapi ancaman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat. DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) adalah nama resmi Korea Utara.
"Korea Utara akan segera meluncurkan lebih banyak satelit untuk meningkatkan kemampuan pengawasannya terhadap Korea Selatan," kata kantor berita Yonhap, yang tampaknya mengutip KCNA versi bahasa Korea. AFP PHOTO/KCNA via KNS Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News