Korea Utara telah menguji coba drone tempur nuklir bawah air yang dirancang untuk melepaskan tsunami radioaktif yang dapat menghancurkan kapal dan pelabuhan angkatan laut musuh.
Korea Utara telah menguji coba drone tempur nuklir bawah air yang dirancang untuk melepaskan tsunami radioaktif yang dapat menghancurkan kapal dan pelabuhan angkatan laut musuh.
Drone tempur tersebut meluncur selama 59 jam 12 menit di kedalaman 80 hingga 150 meter.
Drone tempur tersebut meluncur selama 59 jam 12 menit di kedalaman 80 hingga 150 meter.
"Senjata rahasia itu ditempatkan di perairan Provinsi Hamgyon Selatan Selasa, dan pada Kamis meledakkan sebuah hulu ledak uji," kata badan itu.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu latihan tersebut dan mengatakan hal itu berfungsi sebagai peringatan bagi Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menyadari kemampuan pencegahan perang nuklir tak terbatas DPRK yang didukung dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu latihan tersebut dan mengatakan hal itu berfungsi sebagai peringatan bagi Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menyadari kemampuan pencegahan perang nuklir tak terbatas DPRK yang didukung dengan kecepatan yang lebih tinggi.
"Dia menyatakan keinginannya untuk membuat imperialis AS dan rezim boneka Korea Selatan jatuh ke dalam keputusasaan atas pilihan mereka melalui demonstrasi pencegahan perang yang kuat," kata KCNA.

Korea Utara Uji Coba Drone Tempur Nuklir Bawah Air

24 Maret 2023 10:28
Jakarta: Korea Utara telah menguji coba drone tempur nuklir bawah air yang dirancang untuk melepaskan tsunami radioaktif yang dapat menghancurkan kapal dan pelabuhan angkatan laut musuh.

Selama latihan dari Selasa, 21 Maret hingga Kamis, 23 Maret, militer Korea Utara mengerahkan dan menguji coba sistem senjata baru ini, yang misinya adalah memicu gelombang destruktif berskala super.

“Drone tempur nuklir bawah air ini dapat dikerahkan ke pantai dan pelabuhan manapun atau ditarik oleh kapal permukaan untuk operasi,” kata KCNA.

"Senjata rahasia itu ditempatkan di perairan Provinsi Hamgyon Selatan Selasa, dan pada Kamis meledakkan sebuah hulu ledak uji," kata badan itu.

Drone tempur tersebut meluncur selama 59 jam 12 menit di kedalaman 80 hingga 150 meter.

Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea Utara memerintahkan latihan tersebut untuk mengingatkan musuh akan krisis nuklir yang sebenarnya dan memverifikasi keandalan kekuatan nuklir untuk pertahanan diri.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu latihan tersebut dan mengatakan hal itu berfungsi sebagai peringatan bagi Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menyadari kemampuan pencegahan perang nuklir tak terbatas DPRK yang didukung dengan kecepatan yang lebih tinggi.

"Dia menyatakan keinginannya untuk membuat imperialis AS dan rezim boneka Korea Selatan jatuh ke dalam keputusasaan atas pilihan mereka melalui demonstrasi pencegahan perang yang kuat," kata KCNA.


Korut juga uji coba rudal jelajah


KCNA mengatakan bahwa pada Rabu Korea Utara menembakkan rudal jelajah strategis dilengkapi dengan hulu ledak uji simulasi hulu ledak nuklir.

KCNA mengatakan dua rudal jelajah strategis tipe 'Hwasal-1' dan dua rudal jelajah strategis tipe 'Hwasal-2', diluncurkan di Provinsi Hamgyong Selatan, dan secara akurat mencapai target yang ditetapkan di Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Peluncuran itu terjadi sekitar seminggu setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal terbesar dan terkuatnya, Hwasong-17 – uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) keduanya tahun ini.

Media pemerintah Korea Utara menggambarkan peluncuran ICBM sebagai tanggapan atas latihan AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung. AFP PHOTO/KCNA via KNS

(WWD)

Internasional nuklir korea utara Rudal Balistik Korea Utara korea utara

Bagaimana tanggapan anda mengenai foto ini?

LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif