Jakarta: Tahanan Palestina tertua di penjara Israel dibebaskan pada Senin, 13 Maret 2023 waktu setempat, setelah menjalani hukuman 17 tahun karena penyelundupan senjata.
"Fuad Shubaki, 83, dibebaskan dari penjara Ashkelon dan tengah dalam perjalanan ke Ramallah di Tepi Barat yang diduduki," kata juru bicara Klub Tahanan Palestina, yang dikonfirmasi oleh putra Shubaki, Hazem.
Ketika Shubaki tiba di Ramallah di makam mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat, yang merupakan sekutu dekatnya, para pejabat Palestina berdesak-desakan untuk mendekati pria berusia delapan tahun yang mengenakan keffiyeh Palestina tersebut.
Anak-anak kecil mengibarkan bendera gerakan Fatah, sementara para wanita dengan bangga mengenakan kaus bergambar wajah Shubaki muda.
Di antara kerumunan itu adalah Mahmoud Aloul, wakil presiden gerakan Fatah, dan Tawfiq Tirawi - dua tokoh yang sering digambarkan sebagai calon penerus presiden Palestina Mahmud Abbas.
Usai salat di makam Arafat, Shubaki bersumpah akan melanjutkan perlawanan mendiang pemimpin Palestina itu.
"Kami akan pergi ke jalan yang dibuka Yasser Arafat untuk kami, kami akan melanjutkan perlawanannya tidak peduli berapa pun biayanya, hidup kami tidak berharga ketika datang ke tanah air kami, orang-orang kami dan mereka yang menjadi martir di sepanjang jalan," katanya.
Shubaki, seorang anggota senior gerakan Fatah, ditangkap oleh pasukan keamanan Palestina pada tahun 2002 pada puncak intifada kedua, atau pemberontakan.
Dia dituduh berusaha menyelundupkan senjata dari Iran ke kantong pantai Gaza di atas kapal Karine A, yang direbut oleh Israel di Laut Merah.
Dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, yang kemudian dikurangi menjadi 17 tahun. AFP PHOTO/Ahmad Gharably Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News