Jakarta: Belanda dihantam oleh badai musim panas terkuat yang tercatat pada hari Rabu, 5 Juli 2023 menewaskan satu orang dan mengacaukan perjalanan udara dan kereta api internasional.
Bandara Schiphol Amsterdam, salah satu hub tersibuk di Eropa, mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya telah membatalkan 400 penerbangan setelah Storm Poly membawa angin kencang dan hujan lebat.
Kereta Eurostar dari Amsterdam ke London dan layanan berkecepatan tinggi ke kota Cologne dan Hamburg di Jerman juga dihentikan, sementara banyak layanan kereta domestik dibatalkan, kata operator kereta Belanda NS.
Hembusan destruktif hingga 146 kmh (90 mph) menghantam pantai Laut Utara negara dataran rendah itu, menumbangkan pohon dan mendorong otoritas Belanda untuk memperingatkan orang-orang untuk tinggal di rumah.
Seorang wanita berusia 51 tahun tewas ketika sebuah pohon tumbang menimpa mobilnya di kota Haarlem dekat Amsterdam, kata polisi, sementara jalan raya diblokir oleh pohon tumbang dan truk yang tumbang.
Bandara Schiphol mengatakan kombinasi angin kencang, hujan, dan jarak pandang yang buruk berarti akan ada lalu lintas udara yang sangat terbatas untuk penerbangan masuk dan berangkat hingga setidaknya pukul 16:00 (1400 GMT).
"Saat ini, 400 penerbangan telah dibatalkan," kata juru bicara Schiphol kepada AFP. Bandara ini merupakan hub utama untuk menghubungkan penerbangan dari Asia, Timur Tengah dan Amerika Serikat ke seluruh Eropa.
Semua kereta ke Schiphol juga dihentikan, menyebabkan gangguan lebih lanjut bagi penumpang udara.
Badan meteorologi Belanda KNMI mengeluarkan peringatan kode merah tertinggi untuk empat wilayah utara, yang berarti kemungkinan gangguan parah.
Angin berkekuatan 11, yang tertinggi kedua dalam skala, diukur bersama dengan hembusan 146 km per jam yang diukur di pelabuhan utara IJmuiden, kata KNMI.
Pemerintah mengirimkan peringatan ponsel yang meminta orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah di provinsi Belanda Utara, yang mencakup Amsterdam, dan hanya menelepon layanan darurat yang kewalahan dalam situasi yang mengancam jiwa. AFP PHOTO/Remko De Waal/Evert Elzinga/Koen Van Weel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News