Jakarta: Korea Utara menembakkan setidaknya satu proyektil tak dikenal pada hari Sabtu, 5 Maret 2022. Ini merupakan uji coba senjata kesembilan yang dicurigai negara bersenjata nuklir itu tahun ini.
"Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal ke arah timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pyongyang melakukan tujuh uji coba senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan Januari, termasuk misilnya yang paling kuat sejak 2017, ketika pemimpin Kim Jong Un memancing Presiden AS saat itu Donald Trump dengan serentetan peluncuran yang provokatif.
Diplomasi telah merana sejak itu, dan meskipun ada sanksi internasional, Pyongyang telah menggandakan pengembangan militer.
Pada bulan Januari, Korea Utara mengancam akan meninggalkan moratorium yang diberlakukan sendiri untuk pengujian senjata nuklir dan jarak jauh.
Pyongyang, Senin, mengatakan pihaknya telah melakukan uji signifikansi besar terhadap pengembangan satelit pengintai, sehari setelah Seoul mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran rudal balistik.
Analis telah secara luas memperkirakan Pyongyang akan berusaha memanfaatkan gangguan Amerika Serikat atas invasi Rusia ke Ukraina dengan lebih banyak tes.
Ukraina, yang muncul dari Perang Dingin dengan stok senjata nuklir era Soviet yang cukup besar, menyerahkan persenjataannya pada 1990-an.
Korea Utara bulan lalu menuduh Amerika Serikat sebagai akar penyebab krisis Ukraina, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs web kementerian luar negerinya bahwa Washington campur tangan dalam urusan internal negara lain. AFP PHOTO/Jung Yeon-je Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News