Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin, 14 Februari 2022, mengunjungi Uni Emirat Arab untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Kunjungannya tersebut untuk menghidupkan kembali hubungan yang telah lama tegang akibat perselisihan regional.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin, 14 Februari 2022, mengunjungi Uni Emirat Arab untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Kunjungannya tersebut untuk menghidupkan kembali hubungan yang telah lama tegang akibat perselisihan regional.
Dia disambut oleh Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, penguasa de facto UEA, di ibu kota Abu Dhabi. Kunjungan Erdogan dilakukan setelah Sheikh Mohammed melakukan perjalanan ke Ankara pada November 2021 dalam kunjungan tingkat tinggi pertama ke Turki sejak 2012.
Dia disambut oleh Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, penguasa de facto UEA, di ibu kota Abu Dhabi. Kunjungan Erdogan dilakukan setelah Sheikh Mohammed melakukan perjalanan ke Ankara pada November 2021 dalam kunjungan tingkat tinggi pertama ke Turki sejak 2012.
"Sebagai perwakilan terkemuka dari sektor swasta di Uni Emirat Arab, saya yakin Anda sepenuhnya memahami manfaat membangun kemitraan komersial dan investasi dengan Turki," katanya kepada investor pada konferensi bisnis di Abu Dhabi.
"Andalah, anggota terhormat dunia bisnis kami, yang akan menyadari potensi kedua negara, terutama dalam perdagangan dan investasi."
Presiden Turki mengatakan bahwa kunjungannya itu untuk memulai era baru dengan UEA, sembari menambahkan ada kemauan kolektif yang kuat untuk mengembangkan hubungan perdagangan dan meningkatkan investasi.
Presiden Turki mengatakan bahwa kunjungannya itu untuk memulai era baru dengan UEA, sembari menambahkan ada kemauan kolektif yang kuat untuk mengembangkan hubungan perdagangan dan meningkatkan investasi.

Erdogan Kunjungi UEA, Pertama Kali dalam Satu Dekade

15 Februari 2022 21:39
Jakarta: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin, 14 Februari 2022, mengunjungi Uni Emirat Arab untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Kunjungannya tersebut untuk menghidupkan kembali hubungan yang telah lama tegang akibat perselisihan regional.

Dia disambut oleh Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, penguasa de facto UEA, di ibu kota Abu Dhabi. Kunjungan Erdogan dilakukan setelah Sheikh Mohammed melakukan perjalanan ke Ankara pada November 2021 dalam kunjungan tingkat tinggi pertama ke Turki sejak 2012.

"Sebagai perwakilan terkemuka dari sektor swasta di Uni Emirat Arab, saya yakin Anda sepenuhnya memahami manfaat membangun kemitraan komersial dan investasi dengan Turki," katanya kepada investor pada konferensi bisnis di Abu Dhabi.

"Andalah, anggota terhormat dunia bisnis kami, yang akan menyadari potensi kedua negara, terutama dalam perdagangan dan investasi."

Presiden Turki mengatakan bahwa kunjungannya itu untuk memulai era baru dengan UEA, sembari menambahkan ada kemauan kolektif yang kuat untuk mengembangkan hubungan perdagangan dan meningkatkan investasi.

13 perjanjian

Menurut ke kantor berita resmi UEA WAM, Erdogan dan Sheikh Mohammed pada hari Senin mengawasi penandatanganan 13 perjanjian kerjasama dan nota kesepahaman, termasuk letter of intent kerjasama di industri pertahanan.

"Bidang kerja sama lainnya termasuk kesehatan, teknologi, aksi iklim dan krisis dan manajemen bencana, antara lain," kata kantor berita itu.

Perdagangan Turki-UEA mencapai 26,4 miliar dirham (USD7,2 miliar) pada paruh pertama tahun 2021. UEA berharap untuk menggandakan atau tiga kali lipat volume perdagangan dengan Turki, yang dilihatnya sebagai rute ke pasar baru.

Sekitar 400 perusahaan Emirat beroperasi di Turki, mitra dagang terbesar ke-11 UEA, kata WAM.

Turki dan UEA telah mendukung pihak-pihak yang berseberangan dalam konflik regional, termasuk di Libya, dan telah berdebat tentang masalah-masalah seperti eksplorasi gas di Mediterania timur.

Hubungan Turki-UEA sangat tegang setelah Arab Saudi, UEA dan Bahrain pada 2017 memutuskan semua hubungan dengan Qatar, sekutu dekat Turki. Hubungan itu dipulihkan pada Januari 2021. AFP PHOTO/Karim Sahib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional turki Recep Tayyip Erdogan Uni Emirat Arab (UEA)