Jakarta: Polisi Myanmar mulai menembakkan peluru karet untuk membubarkan pedemo anti kudeta yang menggelar aksi protes di ibu kota Naypytiaw pada Selasa, 9 Februari 2021. Tembakan peluru karet dilakukan setelah massa menentang larangan kegiatan keramaian yang melibatkan lima orang atau lebih.
Dilaporkan empat orang terluka akibat terkena peluru karet. Salah satu korban adalah seorang wanita, dan disebut dalam kondisi kritis akibat luka di kepala.
Di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Aksi protes terjadi selama empat hari berturut-turut untuk menentang kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Aksi terus terjadi kendati ada peringatan dari junta militer bahwa mereka akan mengambil tindakan terhadap demonstrasi yang mengancam "stabilitas".
Seorang saksi mata mengatakan bahwa para pedemo berlari berusaha menyelamatkan diri saat polisi mulai menembakkan peluru karet ke udara, bukan ke arah kerumunan massa.
Seorang dokter mengatakan empat orang, termasuk wanita dengan luka di kepala, dibawa ke rumah sakitnya setelah terkena peluru karet.
Polisi menangkap setidaknya 27 demonstran di Mandalay, termasuk seorang jurnalis, kata media lokal. AFP Photo/STR/Sai Aung Main Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News