Jakarta: Kerumunan massa memblokade jalan-jalan yang sibuk dan mengganggu pengemudi di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, pada Kamis, 25 November 2021, untuk memprotes kematian seorang siswa sekolah menengah akibat kecelakaan di jalan.
Protes oleh ribuan pelajar berseragam membuat lalu lintas macet di sekitar distrik komersial utama Dhaka dan dekat parlemen nasional.
Yang lain berbaris ke kantor wali kota, menuntut untuk mengadili pengemudi truk sampah yang dituduh menabrak murid itu secara fatal. "Kami tidak akan kembali ke rumah sampai kami mendapatkan keadilan," kata Sabit Bin Arif kepada AFP.
"Kami menginginkan keadilan. Kami menginginkan keselamatan hidup kami di jalan. Bagaimana kami bisa duduk diam ketika teman kami terbunuh oleh kelalaian seperti itu?" tambah pelajar berusia 18 tahun itu.
Siswa terlihat mendekati kendaraan - termasuk mobil polisi - dan meminta mereka yang berada di belakang kemudi untuk menunjukkan SIM mereka.
Pada 2018, protes jalanan serupa yang dipicu oleh kematian dua siswa dalam kecelakaan bus tumbuh menjadi gerakan nasional yang menghentikan lalu lintas di seluruh negeri selama seminggu. Hal itu mendorong tindakan keras pemerintah.
Pihak berwenang kemudian memperkenalkan undang-undang jalan yang meningkatkan hukuman untuk mengemudi sembrono, tetapi siswa yang berpartisipasi dalam protes Kamis mengatakan tindakan itu tidak cukup jauh.
"Kami tidak akan kembali ke rumah sampai hak kami dipastikan kali ini," kata Israt Jahan Ivy, 17, kepada AFP. "Kami tidak menentang pemerintah. Kami hanya ingin keselamatan di jalan." AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News