SEJUMLAH universitas negeri di Afghanistan, Rabu, 2 Februari 2022, mulai kembali dibuka. Beberapa perempuan Afghanistan juga telah masuk kelas yang akan dipisah berdasarkan jenis kelamin.
Sebelumnya kebanyakan sekolah menengah untuk perempuan dan universitas negeri ditutup sejak kelompok Taliban berkuasa tahun lalu. Muncul kekhawatiran perempuan akan dilarang sekolah seperti yang terjadi pada masa kekuasaan pertama Taliban di tahun 1996.
“Saya senang bisa kembali kuliah, tetapi juga khawatir kalau nanti ditutup Taliban,” kata Zarlashta Haqmal yang belajar ilmu hukum dan politik di Universitas Nangarhar.
Seorang analis menyebut pembukaan kembali universitas ialah langkah penting Taliban dalam merebut kepercayaan internasional. Pejabat Afghanistan mengatakan universitas yang dibuka kembali berada di provinsi Laghman, Nangarhar, Kandahar, Nimroz, Farah, dan Helmand. Lebih banyak lagi sekolah yang akan kembali beroperasi pada akhir bulan ini.
Koresponden AFP menyebut sekelompok mahasiswi yang berbaju serbatertutup terlihat di Laghman. Sementara para mahasiswa, yang diantar ke kampus dengan bus dan taksi, berbaju tradisional yang disebut shalwar kameez.
Jumlah yang datang masih sedikit. Di pintu gerbang kampus, para anggota Taliban berjaga sambil membawa senapan mesin.
Kebanyakan mahasiswa menolak menjawab saat ditanyai wartawan. Beberapa di antara mereka mengaku sudah diperingatkan pemerintah untuk tidak berbicara kepada media. Para wartawan juga dilarang masuk ke area kampus Laghman atau universitas di provinsi lain.
Taliban menyebut tidak keberatan kaum perempuan mendapat pendidikan. Namun, mahasiswi dan mahasiswa harus dipisah saat di dalam kelas. Kurikulum juga harus berdasarkan prinsip-prinsip agama. Pembukaan kampus juga terjadi sepekan seusai delegasi Taliban bertemu pejabat Eropa di Norwegia. AFP PHOTO/Mohd Rasfan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News