Jakarta: Rusia dan dan Ukraina telah menukarkan ratusan tentara yang ditawan, Kamis, 4 Januari 2024. Itu merupakan pertukaran tawanan perang pertama mereka yang diumumkan secara terbuka dalam waktu hampir lima bulan.
Kedua pihak telah melakukan beberapa putaran pertukaran selama invasi Moskow yang berlangsung 22 bulan. Namun, proses tersebut terhenti pada paruh kedua tahun lalu.
Dalam pernyataan yang hampir bersamaan, Kementerian Pertahanan Rusia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan masing-masing telah menerima lebih dari 200 tentara.
“Lebih dari 200 tentara dan warga sipil kami telah dikembalikan dari penawanan Rusia,” kata Zelensky di Telegram sambil mengunggah video pria berseragam yang tengah merayakannya.
Ombudsman hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, mengatakan total 230 tentara Ukraina telah dibebaskan yang menjadi pertukaran ke-49 di antara kedua belah pihak.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan 248 tentaranya telah dikembalikan dalam kesepakatan yang dicapai setelah negosiasi rumit yang dimediasi Uni Emirat Arab. Tidak ada pihak yang mengungkapkan berapa banyak tahanan yang ditahan.
“Di antara tentara Ukraina yang dibebaskan ialah 66 orang berasal dari Kota Mariupol, yang jatuh ke tangan pasukan Rusia pada Mei 2022,” kata seorang pejabat yang ikut serta dalam perundingan tersebut. Dok. Media Indonesia
Foto: AFP PHOTO/Ukrainian Presidential Press Service Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News