Kapal-kapal nelayan industri terombang-ambing yang dengan mengancam di tepi Cagar Alam Laut Galapagos, Ekuador, tempat kawanan ikan warna-warni dan hiu martil bermain-main di perairan Pasifik yang dilindungi.
Kapal-kapal nelayan industri terombang-ambing yang dengan mengancam di tepi Cagar Alam Laut Galapagos, Ekuador, tempat kawanan ikan warna-warni dan hiu martil bermain-main di perairan Pasifik yang dilindungi.
Cagar alam ini merupakan surga bagi beragam makhluk dan tumbuhan yang hidup di perairan sekitar Kepulauan Galapagos, tempat naturalis Charles Darwin menemukan inspirasi bagi teorinya tentang seleksi alam.
Cagar alam ini merupakan surga bagi beragam makhluk dan tumbuhan yang hidup di perairan sekitar Kepulauan Galapagos, tempat naturalis Charles Darwin menemukan inspirasi bagi teorinya tentang seleksi alam.
Namun di luar perbatasannya, yang tidak dibatasi oleh penghalang fisik apa pun, tidak ada perlindungan di laut lepas tempat spesies-spesies tersebut juga berkeliaran.
Namun di luar perbatasannya, yang tidak dibatasi oleh penghalang fisik apa pun, tidak ada perlindungan di laut lepas tempat spesies-spesies tersebut juga berkeliaran.
"Hiu, penyu, iguana, singa laut, dan ikan yang hidup di Galapagos tidak memahami batasan politik,” kata Stuart Banks, ilmuwan kelautan senior di Charles Darwin Foundation, kepada AFP di atas kapal penelitian Arctic Sunrise milik Greenpeace.
“Jadi mereka akan berpindah dari wilayah yang berbeda dan saat itulah mereka paling berisiko, khususnya untuk hal-hal seperti industri perikanan dan tangkapan sampingan.”
“Jadi mereka akan berpindah dari wilayah yang berbeda dan saat itulah mereka paling berisiko, khususnya untuk hal-hal seperti industri perikanan dan tangkapan sampingan.”
Solusinya, menurut Greenpeace, adalah mengamankan wilayah lautan yang lebih luas dengan menciptakan kawasan perlindungan laut pertama di laut lepas yang berbatasan dengan Cagar Alam Laut Galapagos.
Solusinya, menurut Greenpeace, adalah mengamankan wilayah lautan yang lebih luas dengan menciptakan kawasan perlindungan laut pertama di laut lepas yang berbatasan dengan Cagar Alam Laut Galapagos.
Namun agar hal ini bisa terwujud, setidaknya 60 negara harus meratifikasi Perjanjian Laut Lepas yang diadopsi oleh negara-negara anggota PBB pada Juni lalu. Hanya dua yang telah melakukannya hingga saat ini.
Namun agar hal ini bisa terwujud, setidaknya 60 negara harus meratifikasi Perjanjian Laut Lepas yang diadopsi oleh negara-negara anggota PBB pada Juni lalu. Hanya dua yang telah melakukannya hingga saat ini.

Spesies Pulau Galapagos, Dilindungi namun Masih Terancam

21 Maret 2024 17:46
Jakarta: Kapal-kapal nelayan industri terombang-ambing yang dengan mengancam di tepi Cagar Alam Laut Galapagos, Ekuador, tempat kawanan ikan warna-warni dan hiu martil bermain-main di perairan Pasifik yang dilindungi.

Cagar alam ini merupakan surga bagi beragam makhluk dan tumbuhan yang hidup di perairan sekitar Kepulauan Galapagos, tempat naturalis Charles Darwin menemukan inspirasi bagi teorinya tentang seleksi alam.

Namun di luar perbatasannya, yang tidak dibatasi oleh penghalang fisik apa pun, tidak ada perlindungan di laut lepas tempat spesies-spesies tersebut juga berkeliaran.

"Hiu, penyu, iguana, singa laut, dan ikan yang hidup di Galapagos tidak memahami batasan politik,” kata Stuart Banks, ilmuwan kelautan senior di Charles Darwin Foundation, kepada AFP di atas kapal penelitian Arctic Sunrise milik Greenpeace.

“Jadi mereka akan berpindah dari wilayah yang berbeda dan saat itulah mereka paling berisiko, khususnya untuk hal-hal seperti industri perikanan dan tangkapan sampingan.”

Solusinya, menurut Greenpeace, adalah mengamankan wilayah lautan yang lebih luas dengan menciptakan kawasan perlindungan laut pertama di laut lepas yang berbatasan dengan Cagar Alam Laut Galapagos.

Namun agar hal ini bisa terwujud, setidaknya 60 negara harus meratifikasi Perjanjian Laut Lepas yang diadopsi oleh negara-negara anggota PBB pada Juni lalu. Hanya dua yang telah melakukannya hingga saat ini. AFP PHOTO/Ernesto Benavides

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Ekuador Lingkungan