Jakarta: Bentrokan antara geng saingan terjadi di penjara wanita di Honduras, Selasa, 20 Juni 2023, menewaskan sedikitnya 41 orang.
Kekerasan itu terjadi di sebuah penjara sekitar 25 kilometer (sekitar 15 mil) utara ibu kota Tegucigalpa, menurut juru bicara polisi Edgardo Barahona, yang menyebut jumlah awal korban sebanyak 41 wanita, meskipun tidak jelas apakah mereka semua adalah narapidana.
"Sebagian besar korban tewas dalam kebakaran itu, sementara beberapa mayat penuh dengan peluru," kata juru bicara kantor kejaksaan, Yuri Mora, kepada AFP. "Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan geng mana yang melancarkan serangan awal."
Menurut Delma Ordonez, yang mewakili anggota keluarga narapidana, anggota geng telah memasuki sel kelompok lawan dan membakarnya. "Bagian penjara itu hancur total," katanya kepada media. "Penjara menampung sekitar 900 narapidana."
Wakil Menteri Keamanan Julissa Villanueva di akun Twitternya berjanji akan menanggapi serius terkait kekerasan tersebut dan mengumumkan keadaan darurat serta intervensi segera dengan petugas pemadam kebakaran, polisi dan militer.
Presiden Honduras Xiomara Castro mengatakan di Twitter bahwa dia terkejut atas pembunuhan mengerikan terhadap wanita di CEFAS oleh geng-geng di depan umum dan toleransi otoritas keamanan, dan menyatakan duka mendalam terhadap anggota keluarga yang sedang berduka.
Keadaan darurat diumumkan, dan Castro mengatakan akan meminta pertanggungjawaban para pemimpin keamanan atas apa yang terjadi.
"Saya akan mengambil tindakan tegas," katanya.
Ratusan kerabat para napi wanita berkumpul di luar fasilitas penahanan menunggu informasi tentang orang yang mereka cintai. "Kami tidak tahu siapa korbannya," kata seorang pria yang tampak putus asa.
Tentara dan polisi bersenjata lengkap terlihat memasuki dan menjaga penjara, sementara tim pemadam kebakaran juga berada di lokasi. AFP PHOTO/Orlando Sierra Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News