Libya: Anak diktator Libya Muammar Khadafi, Seif Al-Islam Khadafi, mendaftarkan diri sebagai calon Presiden Libya, Minggu, 14 November 2021. Seif Al-Islam merupakan salah satu tersangka kejahatan perang Libya.
Seif Al-Islam dilaporkan mendaftarkan diri di kantor komisi pemilihan di Sabah, sekitar 640 kilometer selatan ibu kota Tripoli.
Dilansir dari AFP, Senin, 15 November 2021, Seif Al-Islam yang keberadaannya dirahasiakan selama beberapa bulan menjadi kandidat kelas berat pertama yang mendaftar untuk pemilihan umum.
Pemilihan presiden langsung pertama Libya bakal digelar pada 24 Desember mendatang. Hal ini akan menandai puncak dari proses yang diluncurkan tahun lalu oleh PBB untuk mencoba menyetop kekerasan bertahun-tahun di negara kaya minyak itu sejak pemberontakan yang menggulingkan Khadafi pada 2011.
Seif Al-Islam sendiri maju menjadi calon presiden empat tahun setelah dilepaskan dari tahanan. Ia ditahan pasukan pemberontak saat penggulingan Khadafi.
Pemberontakan tersebut menewaskan ayahnya sekaligus mengakhiri 40 tahun kepemimpinan Muammar Khadafi.
Pencalonan Seif Al-Islam pun diduga akan menimbulkan kontroversi. Pasalnya, putra Khadafi ini dicari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang diduga dilakukan selama pemberontakan yang didukung NATO. Komisi pemilihan Libya menyatakan putra Muammar Khadafi itu telah menyelesaikan 'semua persyaratan hukum yang diperlukan'.
Akan tetapi, Saif Al-Islam mengaku tak takut atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya. AFP Photo/libyan High National Electoral C/STRINGER/Dario Lopez-Mills/POOL Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News