Jakarta: Pengedar narkoba paling dicari Pemerintah Kolombia, Dairo Antonio Usuga alias Otoniel, telah berhasil ditangkap, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Otoniel, yang memimpin geng perdagangan narkoba terbesar di negara itu yang dikenal sebagai Klan Teluk, ditangkap di dekat salah satu pos terdepannya di Necocli, dekat perbatasan dengan Panama.
Gambar yang dirilis oleh pemerintah menunjukkan Otoniel yang berusia 50 tahun diborgol dan dikelilingi oleh tentara, sebelum ditahan di bawah pengamanan ketat.
"Ini adalah pukulan paling keras untuk perdagangan narkoba di negara kita abad ini," kata presiden Ivan Duque dalam sebuah pesan, sembari menambahkan bahwa penangkapan itu sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar, gembong penyelundupan narkoba Kolombia yang terkenal kejam pada 1990-an.
Sekitar 500 tentara yang didukung oleh 22 helikopter dikerahkan di kotamadya Necocli untuk melakukan operasi tersebut, yang menewaskan satu petugas polisi.
"Itu adalah penetrasi hutan terbesar yang pernah dilihat dalam sejarah militer negara kita," kata Duque.
Kepala polisi Kolombia Jorge Vargas mengatakan selama konferensi pers bahwa pihak berwenang melakukan operasi satelit penting bersama badan-badan Amerika Serikat dan Inggris."
Menurut polisi, Otoniel bersembunyi di hutan di wilayah Uraba, tempat asalnya, dengan tidak menggunakan telepon, dan mengandalkan kurir untuk berkomunikasi.
"Takut pada pihak berwenang, dia tidur di sana di tengah hujan, tidak pernah mendekati daerah berpenghuni," kata Vargas.
Amerika Serikat telah menawarkan hadiah USD5 juta (sekitar Rp71 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Otoniel, salah satu pria paling ditakuti di Kolombia.
Dia didakwa di AS pada tahun 2009, dan menghadapi proses ekstradisi ke negara itu, di mana dia akan muncul di pengadilan federal Distrik Selatan New York.
Pemerintah Kolombia menyalahkan kelompok itu -- yang dibiayai terutama melalui perdagangan narkoba, penambangan ilegal, dan pemerasan -- karena menjadi salah satu pendorong utama kekerasan nasional terburuk sejak penandatanganan pakta perdamaian dengan gerilyawan FARC pada 2016.
Klan Teluk hadir di hampir 300 kota di negara itu, menurut lembaga pemikir independen Indepaz. Namun, upaya pemerintah baru-baru ini telah melihat organisasi itu hancur. AFP PHOTO/Colombian army Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News