Jakarta: Korban tewas akibat serangan rudal Rusia di sebuah restoran di timur Ukraina naik menjadi 11 pada hari Rabu, 28 Juni 2023 termasuk anak-anak, karena Kremlin bersikeras bahwa pasukan Rusia hanya menyerang sasaran yang terkait dengan militer.
Tragedi terbaru terjadi ketika Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah dilemahkan oleh pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner, tetapi konsekuensi akhir dari pemberontakan tersebut masih belum jelas.
Tiga anak termasuk di antara yang tewas dan sedikitnya 56 orang terluka dalam serangan di restoran Ria Pizza di kota Kramatorsk.
Restoran itu populer di kalangan tentara dan jurnalis di salah satu kota terbesar yang masih berada di bawah kendali Ukraina di timur.
"Jenazah 11 orang, termasuk tiga anak, telah ditarik keluar dari reruntuhan, 56 orang terluka, termasuk satu anak," kata layanan darurat Ukraina di media sosial.
Mengerikan dan sangat menyedihkan. Ukraina telah menangkap seseorang yang mengoordinasikan serangan itu, kata Presiden Volodymyr Zelensky. "Siapa pun yang membantu teroris Rusia untuk menghancurkan kehidupan layak mendapat hukuman maksimal," kata Zelensky dalam pidato malamnya kepada bangsa.
Dokter militer Galyna mengatakan dia berada di dekat restoran ketika diserang.
"Kami berada di sebuah apartemen dan kami mendengar ledakan," katanya, seraya menambahkan ada banyak korban luka di dalamnya.
"Saya sendiri sudah duduk di sana lebih dari sekali."
Tetapi Moskow menyatakan bahwa itu hanya menargetkan fasilitas militer di Ukraina.
"Serangan hanya dilakukan pada objek yang terkait dengan infrastruktur militer," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Federasi Rusia tidak melakukan serangan terhadap infrastruktur sipil," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News