Jakarta: Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun ditembak mati dalam dugaan kekerasan terkait narkoba di kota Nimes, Prancis selatan, kata pihak berwenang Selasa, 22 Agustus 2023, dan Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin berduka atas tragedi besar tersebut.
Anak laki-laki itu sedang bepergian dengan mobil bersama pamannya melalui daerah terpencil Pissevin di kota tersebut ketika mereka menjadi sasaran sekitar pukul 11.30 malam (21.30 GMT) pada Senin malam.
Jaksa setempat Cecile Gensac mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa keluarga korban "sama sekali tidak terkait dengan cara apa pun, baik sebelum maupun saat ini, dalam tindakan kriminal."
Polisi sedang menangani asumsi identitas yang salah, dengan Renault Clio yang dikemudikan oleh paman anak laki-laki itu menyerupai mobil yang digunakan dalam penembakan drive-by terpisah pada akhir pekan.
“Seorang anak berusia 10 tahun tewas dalam serangan yang terlihat seperti aksi saling balas antara pengedar narkoba,” tulis Darmanin di X, sebelumnya Twitter. "Ini adalah tragedi besar yang tidak akan luput dari hukuman."
Orang-orang bersenjata, yang diyakini berjumlah empat orang, sedang dalam pelarian.
“Saya sangat terkejut, sedih dan muak dengan tragedi baru ini,” tulis Wali Kota Nimes, Jean-Paul Fournier, secara online.
Serangkaian insiden kekerasan di kota-kota regional di Prancis selatan, biasanya terkait dengan perdagangan narkoba, telah meningkatkan ketakutan akan kejahatan dan janji akan sumber daya polisi baru dari pemerintah Prancis.
Kota pelabuhan selatan Marseille, sekitar 100 kilometer (60 mil) dari Nimes, tetap menjadi titik masuk utama narkoba ke Eropa dan sebagai akibatnya telah mengalami kejahatan kekerasan selama beberapa dekade antara jaringan kriminal yang bersaing.
Dua geng, 'Yoda' dan 'DZ Mafia', saat ini terkunci dalam lingkaran kekerasan di sana saat mereka berusaha untuk mengontrol pasar obat bius di lingkungan utara yang terkenal di kota terbesar kedua Prancis. AFP PHOTO/Nicolas Tucat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News