Jakarta: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Senin, 6 Januari 2025, mengumumkan pengunduran diri dari jabatanya, dengan mengatakan bahwa sudah waktunya untuk mengatur ulang dan bahwa ia bukanlah orang terbaik untuk memimpin negara itu ke pemilihan umum baru. Ia mengungkapkan tengah berjuang dalam pertempuran internal.
"Saya bermaksud untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri," ujar Justin Trudeau dalam konferensi pers di Ottawa, Senin.
Trudeau, yang naik ke tampuk kekuasaan pada 2015 dengan janji-janji cara-cara yang cerah dan dipandang di seluruh dunia sebagai pembawa panji-panji liberalisme dan politik progresif, mengatakan bahwa ia akan terus menjabat sebagai perdana menteri sampai penggantinya dipilih.
Pengumuman itu muncul setelah pemberontakan kaukus yang memuncak setelah Chrystia Freeland, wakil PM dan menteri keuangannya, mengundurkan diri dari kabinet bulan lalu, mengeluarkan surat pengunduran diri yang menimbulkan pertanyaan tentang kepemimpinan Trudeau.
Trudeau, putra mantan PM Pierre Elliott Trudeau, naik ke tampuk kekuasaan pada 2015 dan memenangi pemilihan ulang pada 2019 dan 2021. Namun popularitasnya telah lama memudar, dan jarang terjadi dalam politik Kanada bagi seorang PM untuk meraih empat kemenangan pemilihan berturut-turut.
Partai Liberal Trudeau tertinggal lebih dari 20 poin dari Partai Konservatif Pierre Poilievre dalam jajak pendapat, dan akan menjadi prestasi yang sulit bagi penerus mana pun untuk menutup celah itu sebelum pemilihan federal yang harus diadakan pada bulan Oktober tetapi bisa saja terjadi lebih cepat.
"Hal ini sangat bergantung pada kondisi cuaca yang cerah hingga kabut dan debu dari sisa-sisa dan puing yang ditinggalkan setelah 10 tahun masa kepemimpinan Justin Trudeau di Partai Liberal," kata Shachi Kurl, presiden Angus Reid Institute, sebuah lembaga survei. AFP PHOTO/Dave Chan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News