Jakarta: Hampir 100 paus pilot mati setelah terdampar di Australia Barat, menyusul upaya penyelamatan sia-sia.
Kawanan 97 paus pilot bersirip panjang berkumpul di perairan dangkal Pantai Cheynes, sekitar 400 kilometer (250 mil) tenggara Perth, Australia, pada hari Selasa, 25 Juli 2023, dengan beberapa terdampar di atas pasir. Keesokan paginya, 51 di antaranya telah mati.
Sekitar 250 sukarelawan bergabung dengan 100 ahli satwa liar berjuang untuk menyelamatkan sisa paus sepanjang hari Rabu, 26 Juli.
Lusinan orang dengan pakaian selam bertahan di air, beberapa di atas kayak atau papan selancar, mencoba membujuk sekelompok paus pilot yang tersisa ke perairan yang lebih dalam, dan kemudian ke laut.
"Relawan dan semua orang berusaha membawa mereka kembali ke perairan yang lebih dalam, dan kemudian mereka kembali ke pantai," kata juru bicara Dinas Taman dan Margasatwa kepada AFP. "Sejak saat itu, dokter hewan menilai mereka dan ditentukan atas dasar kesejahteraan bahwa mereka perlu di-eutanasia."
Pengendali insiden Peter Hartley berterima kasih kepada penyelamat atas upaya besar mereka untuk menyelamatkan paus di perairan dingin.
"Mungkin salah satu keputusan tersulit dalam 34 tahun saya dalam pengelolaan satwa liar - benar-benar sulit," katanya kepada wartawan, Kamis, 27 Juli 2023. "Tetapi keputusan untuk menidurkan paus pilot dipertimbangkan."
Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami mengapa terdampar massal terjadi, tetapi paus pilot - yang dapat tumbuh hingga lebih dari enam meter (20 kaki) panjangnya - sangat mudah bergaul, sehingga mereka dapat mengikuti pasangan yang tersesat ke dalam bahaya. AFP PHOTO/WESTERN AUSTRALIA DEPARTMENT OF BIODIVERSITY, CONSERVATIONA AND ATTRACTION Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News