Jakarta: Para petani Prancis, Selasa, 30 Januari 2024, mempertahankan penghalang jalan di jalan raya utama menuju Paris untuk hari kedua, meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memberikan lebih banyak konsesi dalam kebuntuan yang semakin intensif.
Perdana Menteri Gabriel Attal diperkirakan akan berpidato di depan parlemen dan mengumumkan langkah-langkah baru yang bertujuan meredakan kemarahan para petani atas kondisi kerja mereka, saat ia menghadapi krisis terbesar sejak dilantik oleh Presiden Emmanuel Macron bulan ini.
Ada juga harapan bahwa Macron sendiri yang akan membahas masalah ini pada konferensi pers selama kunjungan kenegaraan ke Swedia pada hari Selasa.
Para petani kini telah melancarkan protes selama lebih dari seminggu, yang telah menyebar ke ibu kota di mana traktor, tumpukan jerami dan benda-benda lainnya sejak Senin menghalangi pengendara memasuki Paris melalui beberapa rute utama.
Terjadi kemacetan lalu lintas sepanjang 40 kilometer (25 mil) di sekitar ibu kota pada Selasa pagi, menurut situs pemantauan Sytadin.
Pemerintah sejauh ini telah mempromosikan pendekatan yang lembut terhadap para pengunjuk rasa, sambil menjelaskan bahwa segala upaya untuk memblokir bandara utama Paris atau pasar grosir makanan Rungis yang luas di selatan kota akan menjadi garis merah.
Sebuah sumber di kepolisian mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 1.000 petani dan 500 kendaraan terlibat dalam aksi hari Senin tersebut dan mereka tampaknya berniat melanjutkan protes hingga hari Jumat.
Konvoi produsen yang berangkat pada Selasa pagi dari kota barat daya Limoges menuju Rungis sempat mengubah rute setelah dihadang oleh polisi, kata penyelenggara.
Kendaraan lapis baja gendarmerie telah dikerahkan di sekitar Rungis untuk memastikan pasokan makanan tidak terganggu. AFP PHOTO/Sameer Al-Doumy/Bertrand Guay Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News