London: Perdana Menteri Boris Johnson pada Senin, 4 Januari 2021 waktu setempat memerintahkan Inggris untuk kembali memberlakukan lockdown (karantina) nasional demi menahan lonjakan kasus covid-19. Lockdown terbaru berlaku hingga pertengahan Februari mendatang.
Perintah tersebut dikeluarkan hanya beberapa jam setelah pemerintah percaya bahwa Inggris menjadi negara pertama yang mulai melakukan vaksinasi hasil pengembangan Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk melawan covid-19.
Johnson menyebutkan varian baru virus korona, yang lebih menular dan pertama kali diidentifikasi di Inggris serta telah bermunculan di banyak negara dan menyebar sangat cepat, sehingga tindakan itu perlu segera dijalankan guna membantu memperlambat penularan.
"Saat saya Berbicara dengan Anda malam ini, rumah-rumah sakit kita mengalami tekanan lebih berat dibandingkan sejak pandemi ini mulai muncul," kata Johnson dalam pidato yang ditayangkan di televisi.
Johnson menambahkan bahwa toko-toko dan industri layanan yang tidak penting harus tetap ditutup. Sementara itu, sekolah dasar dan menengah akan tutup mulai Selasa, 5 Januari 2021, sementara kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
Johnson mengatakan bahwa jika karantina berhasil berjalan sesuai rencana dan jumlah kematian menurun, Inggris mungkin akan mulai mencabut lockdown pada pertengahan Februari.
Sejak pandemi mulai muncul, sudah lebih dari 75 ribu orang di Inggris meninggal akibat covid-19 --dalam 28 hari sejak mereka dinyatakan positif terpapar virus korona. Sementara rekor 58.784 kasus baru corona laporan pada Senin.
Sementara Ekonomi Inggris mengalami kehancuran bersejarah hampir 20 persen pada periode April-Juni tahun 2020, ketika sebagian besar bisnis ditutup saat lockdown pertama. AFP PHOTO/Paul Ellis/Stefan Rousseau Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News