Seorang anak, Jumat, 9 Februari 2024, diselamatkan hampir 60 jam setelah tanah longsor akibat hujan melanda sebuah desa pertambangan emas di Filipina selatan. Bencana alam tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang dan menyebabkan lebih dari seratus orang hilang.
Seorang anak, Jumat, 9 Februari 2024, diselamatkan hampir 60 jam setelah tanah longsor akibat hujan melanda sebuah desa pertambangan emas di Filipina selatan. Bencana alam tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang dan menyebabkan lebih dari seratus orang hilang.
Gadis tersebut, yang usianya tidak diungkapkan, ditemukan ketika tim penyelamat menggunakan tangan kosong dan sekop untuk mencari korban di Desa Masara di pulau Mindanao selatan, kata pejabat badan bencana Edward Macapili dari provinsi Davao de Oro kepada AFP.
Gadis tersebut, yang usianya tidak diungkapkan, ditemukan ketika tim penyelamat menggunakan tangan kosong dan sekop untuk mencari korban di Desa Masara di pulau Mindanao selatan, kata pejabat badan bencana Edward Macapili dari provinsi Davao de Oro kepada AFP.
“Ini sebuah keajaiban,” kata Macapili. “Hal ini memberikan harapan bagi para penyelamat. Ketahanan seorang anak biasanya lebih rendah dibandingkan orang dewasa, namun anak tersebut selamat.”
“Ini sebuah keajaiban,” kata Macapili. “Hal ini memberikan harapan bagi para penyelamat. Ketahanan seorang anak biasanya lebih rendah dibandingkan orang dewasa, namun anak tersebut selamat.”

Ajaib! Seorang Bocah Diselamatkan 60 Jam setelah Longsor di Filipina

09 Februari 2024 18:11
Jakarta: Seorang anak, Jumat, 9 Februari 2024, diselamatkan hampir 60 jam setelah tanah longsor akibat hujan melanda sebuah desa pertambangan emas di Filipina selatan. Bencana alam tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang dan menyebabkan lebih dari seratus orang hilang.

Gadis tersebut, yang usianya tidak diungkapkan, ditemukan ketika tim penyelamat menggunakan tangan kosong dan sekop untuk mencari korban di Desa Masara di pulau Mindanao selatan, kata pejabat badan bencana Edward Macapili dari provinsi Davao de Oro kepada AFP.

“Ini sebuah keajaiban,” kata Macapili. “Hal ini memberikan harapan bagi para penyelamat. Ketahanan seorang anak biasanya lebih rendah dibandingkan orang dewasa, namun anak tersebut selamat.”

Tanah longsor melanda Selasa malam, menghancurkan rumah-rumah dan menelan tiga bus dan sebuah jeepney yang menunggu untuk menjemput pekerja dari tambang emas.

Para petugas berpacu dengan waktu dan cuaca untuk menemukan para korban yang masih hidup di lumpur tebal saat hujan turun di daerah tersebut pada hari Jumat. AFP PHOTO/Philippine Red Cross - Davao de Oro Chapter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional longsor tanah longsor filipina