Dhaka: Puluhan ribu orang, terutama pekerja migran, terjebak di Dhaka, ibu kota Bangladesh, Senin, 28 Juni 2021, beberapa hari menjelang dimulainya karantina ketat akibat Covid-19. Mereka memadati jalan-jalan kota memburu angkutan umum untuk pulang kampung.
Namun, transportasi umum antarkota telah dilarang beroperasi sejak 22 Juni. Orang-orang terpaksa naik bajaj, sepeda motor, dan menyewa ambulans atau truk agar bisa pulang ke desanya. Banyak yang kebingungan karena kesulitan mendapatkan angkutan dan biaya sewa yang mahal.
Kasus Covid-19 menurun pada Mei tapi kembali meningkat bulan ini, dengan lebih dari 6.000 kasus harian pada Kamis, 23 Juni 2021, dan 108 kematian pada Jumat, 24 Juni 2021, menurut kementerian kesehatan kepada AFP.
Pada Minggu, 27 Juni 2021, Bagladesh melaporkan 119 kasus kematian baru akibat Covid-19, angka kematian harian tertinggi. Infeksi baru rata-rata sekitar 5.000 kasus per hari dalam beberapa hari terakhir.
Para pejabat menyebutkan, lonjakan kasus ini terjadi karena penyebaran Covid-19 varian Delta yang sangat menular. Selain itu, perilaku warga yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan juga menjadi soal utama yang turut mempercepat penularan.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa karantina ketat akan dimulai pada Kamis, 1 Juli 2021. Mayoritas dari 168 juta warga Bangladesh diwajibkan tinggal di rumah saja.
Pengumuman penguncian itu memicu eksodus pekerja migran ke desa asal. Ribuan orang memadati feri untuk menyeberangi sungai. Sebagian tidak terangkut. Puluhan ribu orang yang tidak mendapatkan angkutan dan kesulitan sewa kendaraan berinisiatif jalan kaki ke pinggiran kota. AFP Photo/Munir Uz Zaman Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News