Presiden surat kabar El Periodico, Jose Ruben Zamora, ditangkap di Guatemala City, pada Jumat, 29 Juli 2022.
Presiden surat kabar El Periodico, Jose Ruben Zamora, ditangkap di Guatemala City, pada Jumat, 29 Juli 2022. "Zamora ditangkap di rumahnya di selatan Guatemala City atas tuduhan 'kemungkinan pencucian uang'," kata Juan Luis Pantaleon, juru bicara Kantor Kejaksaan Umum.
Pengacara Hak Asasi Manusia Guatemala Jordan Rodas (kiri) berada di luar rumah jurnalis Jose Ruben Zamora, presiden surat kabar El Periodico, selama operasi untuk menangkapnya di Guatemala City.
Pengacara Hak Asasi Manusia Guatemala Jordan Rodas (kiri) berada di luar rumah jurnalis Jose Ruben Zamora, presiden surat kabar El Periodico, selama operasi untuk menangkapnya di Guatemala City.
Staf surat kabar itu mengecam tindakan polisi sebagai pembalasan atas laporan sebelumnya tentang Presiden Alejandro Giammattei, serta Jaksa Agung Consuelo Porras, yang ditunjuk Amerika Serikat awal tahun ini karena 'korupsi'.
Staf surat kabar itu mengecam tindakan polisi sebagai pembalasan atas laporan sebelumnya tentang Presiden Alejandro Giammattei, serta Jaksa Agung Consuelo Porras, yang ditunjuk Amerika Serikat awal tahun ini karena 'korupsi'.
"Jaksa Agung menindaklanjuti ancamannya terhadap Presiden El Periodico. Mereka tidak akan membungkam kami," kata surat kabar itu dalam posting media sosial.

Kritik Presiden, Wartawan Guatemala Ditangkap Polisi

30 Juli 2022 13:39
Jakarta: Penegak hukum Guatemala, Jumat, 29 Juli 2022 waktu setempat, menangkap jurnalis Jose Ruben Zamora, pendiri El Periodico, sebuah surat kabar yang menuduh presiden dan jaksa agung negara Amerika Tengah itu melakukan korupsi.

"Zamora ditangkap di rumahnya di selatan Guatemala City atas tuduhan 'kemungkinan pencucian uang'," kata Juan Luis Pantaleon, juru bicara Kantor Kejaksaan Umum.

Pantaleon menambahkan bahwa penangkapan tersebut bukan untuk pekerjaan jurnalistiknya, tapi sebagai pengusaha. Penegakan hukum juga menggerebek markas El Periodico.

Staf surat kabar itu mengecam tindakan polisi sebagai pembalasan atas laporan sebelumnya tentang Presiden Alejandro Giammattei, serta Jaksa Agung Consuelo Porras, yang ditunjuk Amerika Serikat awal tahun ini karena 'korupsi'.

"Jaksa Agung menindaklanjuti ancamannya terhadap Presiden El Periodico. Mereka tidak akan membungkam kami," kata surat kabar itu dalam posting media sosial.

Pada bulan Juni, Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika menambahkan Guatemala ke daftar negara-negara di mana ia mengamati pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Namun tuduhan itu ditolak Giammattei. Kuba, Venezuela, dan Nikaragua juga ada dalam daftar.

Kantor kejaksaan, di bawah kepemimpinan Porras, telah dikritik karena menangkap dan menuntut beberapa hakim dan jaksa anti-mafia. AFP PHOTO/Johan Ordonez

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Guatemala Jurnalis