Lebih dari dua hari setelah serangan udara besar-besaran Israel yang menewaskan pemimpin kelompok militan Hizbullah, Hassan Nasrallah, asap masih mengepul dari reruntuhan bangunan yang membara.
Lebih dari dua hari setelah serangan udara besar-besaran Israel yang menewaskan pemimpin kelompok militan Hizbullah, Hassan Nasrallah, asap masih mengepul dari reruntuhan bangunan yang membara.
Israel mengatakan serangan Jumat, 28 September 2024 malam, itu menargetkan sebuah pertemuan di kompleks bawah tanah Hizbullah. Ledakan itu menghancurkan beberapa menara apartemen tinggi di pinggiran selatan Beirut yang berpenduduk padat dan mayoritas Syiah yang dikenal sebagai Dahiyeh.
Israel mengatakan serangan Jumat, 28 September 2024 malam, itu menargetkan sebuah pertemuan di kompleks bawah tanah Hizbullah. Ledakan itu menghancurkan beberapa menara apartemen tinggi di pinggiran selatan Beirut yang berpenduduk padat dan mayoritas Syiah yang dikenal sebagai Dahiyeh.
Asap masih mengepul di atas reruntuhan saat orang-orang berbondong-bondong ke lokasi, sebagian untuk memeriksa sisa-sisa rumah mereka, sementara yang lain untuk memberi penghormatan dan berdoa. Sebagian ada di sana hanya untuk memeriksa kehancuran.
Asap masih mengepul di atas reruntuhan saat orang-orang berbondong-bondong ke lokasi, sebagian untuk memeriksa sisa-sisa rumah mereka, sementara yang lain untuk memberi penghormatan dan berdoa. Sebagian ada di sana hanya untuk memeriksa kehancuran.
Hizbullah mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan Sabtu, 29 September, bahwa pemimpin lamanya, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan itu. Ini menjadi sebuah pukulan telak bagi kelompok yang telah dipimpinnya selama 32 tahun tersebut.
Hizbullah mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan Sabtu, 29 September, bahwa pemimpin lamanya, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan itu. Ini menjadi sebuah pukulan telak bagi kelompok yang telah dipimpinnya selama 32 tahun tersebut.

Melihat Lokasi Pimpinan Hizbullah Nasrallah Dibunuh Israel

01 Oktober 2024 08:03
Jakarta: Lebih dari dua hari setelah serangan udara besar-besaran Israel yang menewaskan pemimpin kelompok militan Hizbullah, Hassan Nasrallah, asap masih mengepul dari reruntuhan bangunan yang membara.

Israel mengatakan serangan Jumat, 28 September 2024 malam, itu menargetkan sebuah pertemuan di kompleks bawah tanah Hizbullah. Ledakan itu menghancurkan beberapa menara apartemen tinggi di pinggiran selatan Beirut yang berpenduduk padat dan mayoritas Syiah yang dikenal sebagai Dahiyeh.

Hizbullah mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan Sabtu, 29 September, bahwa pemimpin lamanya, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan itu. Ini menjadi sebuah pukulan telak bagi kelompok yang telah dipimpinnya selama 32 tahun tersebut.

Asap masih mengepul di atas reruntuhan saat orang-orang berbondong-bondong ke lokasi, sebagian untuk memeriksa sisa-sisa rumah mereka, sementara yang lain untuk memberi penghormatan dan berdoa. Sebagian ada di sana hanya untuk memeriksa kehancuran.

Warga Beirut mendengar hingga 10 ledakan menyusul serangan hari Jumat yang menargetkan area yang lebih luas dari satu blok kota, menghancurkan beberapa bangunan tempat tinggal menjadi tumpukan beton yang hancur dan baja yang bengkok. Bangunan-bangunan itu tenggelam ke dalam tanah, meninggalkan area kosong yang lebih luas dari lapangan sepak bola. AFP PHOTO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional hizbullah Lebanon Israel