Jakarta: Rudal Rusia menghantam Kota Vinnytsia, Ukraina tengah pada Kamis, 14 Juli 2022 waktu setempat, menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk tiga anak-anak. Presiden Volodymyr Zelensky menyebut serangan tersebut sebagai tindakan terorisme terbuka.
Serangan tengah hari di kota yang berjarak ratusan kilometer dari garis depan dan menyerang pasukan Rusia itu terjadi saat para pejabat Uni Eropa berkumpul di Den Haag untuk membahas kejahatan perang di Ukraina.
Sisa-sisa dari mobil yang hangus dan terbalik dikelilingi oleh puing-puing yang terbakar terlihat dalam gambar yang didistribusikan oleh pejabat, sementara asap cokelat mengepul di dekatnya.
Dalam pidato hariannya Kamis malam, Zelensky mengkonfirmasi jumlah korban dan mengatakan korban kemungkinan akan meningkat, karena belasan masih hilang dan banyak yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Tidak ada negara lain di dunia yang menimbulkan ancaman teroris seperti Rusia," kata Zelensky dengan muram. "Tidak ada negara lain di dunia yang membiarkan dirinya menghancurkan kota-kota damai dan kehidupan manusia biasa dengan rudal jelajah dan artileri roket setiap hari."
Dan Zelensky mengheningkan cipta sebelum mendesak pejabat Pengadilan Kriminal Eropa dan Internasional untuk membuka pengadilan khusus atas invasi Rusia.
"Saya percaya tidak dapat dihindari bahwa Pengadilan Kriminal Internasional akan membawa pertanggungjawaban kepada mereka yang bersalah atas kejahatan di bawah yurisdiksinya: kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida."
Sementara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan dia terkejut dengan serangan itu, sementara UE mengecamnya sebagai kekejaman. Keduanya meminta pertanggungjawaban. AFP PHOTO/Sergei Supinsky
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Serangan tengah hari di kota yang berjarak ratusan kilometer dari garis depan dan menyerang pasukan Rusia itu terjadi saat para pejabat Uni Eropa berkumpul di Den Haag untuk membahas kejahatan perang di Ukraina.
Sisa-sisa dari mobil yang hangus dan terbalik dikelilingi oleh puing-puing yang terbakar terlihat dalam gambar yang didistribusikan oleh pejabat, sementara asap cokelat mengepul di dekatnya.
Dalam pidato hariannya Kamis malam, Zelensky mengkonfirmasi jumlah korban dan mengatakan korban kemungkinan akan meningkat, karena belasan masih hilang dan banyak yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Tidak ada negara lain di dunia yang menimbulkan ancaman teroris seperti Rusia," kata Zelensky dengan muram. "Tidak ada negara lain di dunia yang membiarkan dirinya menghancurkan kota-kota damai dan kehidupan manusia biasa dengan rudal jelajah dan artileri roket setiap hari."
Dan Zelensky mengheningkan cipta sebelum mendesak pejabat Pengadilan Kriminal Eropa dan Internasional untuk membuka pengadilan khusus atas invasi Rusia.
"Saya percaya tidak dapat dihindari bahwa Pengadilan Kriminal Internasional akan membawa pertanggungjawaban kepada mereka yang bersalah atas kejahatan di bawah yurisdiksinya: kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida."
Sementara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan dia terkejut dengan serangan itu, sementara UE mengecamnya sebagai kekejaman. Keduanya meminta pertanggungjawaban. AFP PHOTO/Sergei Supinsky