Jakarta: Lima petugas polisi tewas, beberapa lagi terluka, sementara penjaga penjara disandera, dalam gelombang serangan terbaru oleh geng kriminal di Ekuador, Selasa, 1 November 2022 waktu setempat.
Presiden Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di dua provinsi pesisir, Guayas dan Esmeraldas, sebagai langkah membatasi kebebasan berkumpul dan bergerak.
Para pejabat mengatakan kelompok kejahatan terorganisir melancarkan sembilan serangan dengan bahan peledak dan senjata api terhadap polisi dan instalasi minyak sebagai tanggapan atas pemindahan narapidana dari penjara Guayas 1.
Penjara yang terletak di kota pelabuhan barat daya Guayaquil, adalah salah satu lokasi utama dari serangkaian pembantaian penjara yang telah menewaskan sekitar 400 narapidana sejak Februari 2021.
"Kami mendapat reaksi dari kejahatan terorganisir di Guayaquil dan di pelabuhan minyak barat laut Esmeraldas," kata Menteri Dalam Negeri Juan Zapata.
Pada Selasa dini hari, dua petugas polisi tewas ketika mobil patroli mereka diserang oleh orang-orang dengan senjata api di Guayaquil.
"Tiga petugas lagi ditembak mati di pelabuhan dan kota terdekat Duran," kata polisi. "Sebuah serangan terpisah di sebuah kantor polisi menyebabkan dua petugas terluka."
Di Esmeraldas - kota yang sama di mana dua mayat tanpa kepala ditemukan tergantung di jembatan penyeberangan pada hari Senin - narapidana menyandera delapan penjaga, menurut otoritas penjara SNAI.
Semua sandera kemudian dibebaskan, katanya, tanpa memberikan rincian tentang kondisi mereka. AFP PHOTO/Marcos Pin/Gerardo Menoscal Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News