Ramallah: Seorang anak berusia 13 tahun meninggal dunia setelah ditembak di bagian perut oleh pasukan Israel selama bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dengan pasukan Israel, Jumat, 5 November 2021.
Mohammed Daadas, 13, dimakamkan di kamp pengungsi Palestina, Askar di timur Nablus, Tepi Barat, Sabtu, 6 November 2021.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuk keras penembakan fatal terhadap Mohammad Daadas, dan menggambarkan insiden itu sebagai terorisme negara terorganisir.
Daadas terkena peluru di perut, dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter memeriksa kondisi korban dan menyatakan bahwa detak jantung anak tersebut sudah berhenti. Anak itu diumumkan meninggal tak lama setelah masuk ke rumah sakit.
Shtayyeh mendesak komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk ikut campur dalam mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia Israel yang sedang berlangsung.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina juga mengutuk pembunuhan itu, dan meminta pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan itu dan atas segala konsekuensinya.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina menganggap komunitas internasional dan badan-badan PBB yang secara langsung bertanggung jawab atas konsekuensi dari pembunuhan anak Palestina itu hanya diam dan tidak bertindak terhadap kejahatan pendudukan Israel.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina juga menuntut Pengadilan Kriminal Internasional untuk segera memulai penyelidikan atas kejahatan ini.
Menurut Defense for Children International, setidaknya 12 anak Palestina ditembak dan dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun dan hingga 25 Agustus. AFP PHOTO/Jaafar Ashtiyeh Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News