Jakarta: Al Jazeera pada hari Minggu, 7 Januari 2024 mengatakan dua jurnalis Palestina di Jalur Gaza tewas dalam serangan Israel terhadap mobil mereka, yang diklaim oleh jaringan media yang berbasis di Qatar sebagai 'pembunuhan yang ditargetkan'.
Hamza Wael Dahdouh dan Mustafa Thuria, yang juga bekerja sebagai perekam video untuk AFP dan organisasi berita lainnya, terbunuh ketika mereka dalam perjalanan untuk melaksanakan tugas mereka untuk saluran tersebut di Jalur Gaza, kata jaringan tersebut.
Jurnalis lepas ketiga yang ikut bersama mereka, Hazem Rajab, terluka parah.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas juga mengonfirmasi kematian tersebut dan menyalahkan serangan Israel.
Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa dua roket ditembakkan ke arah mobil tersebut satu mengenai bagian depan kendaraan dan satu lagi mengenai Hamzah yang duduk di sebelah pengemudi.
"Kami kemudian menemukan bagian tubuh (yang berada di dalam mobil). Ambulans kemudian datang dan membawa orang-orang yang berada di dalam mobil," kata seorang saksi mata, yang menolak menyebutkan namanya karena alasan keamanan, kepada AFP.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kematian para jurnalis tersebut adalah sebuah tragedi yang tak terbayangkan.
“Dan hal ini juga terjadi pada terlalu banyak pria, wanita, dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah,” katanya di Doha, sebagai bagian dari tur regional yang baru.
"Al Jazeera mengutuk keras pasukan pendudukan Israel yang menargetkan mobil jurnalis Palestina,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, menuduh Israel menargetkan jurnalis dan melanggar prinsip kebebasan pers.
Beberapa jam setelah serangan itu, tentara Israel belum menjawab permintaan komentar AFP. AFP PHOTO/STR Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News