Jakarta: Setidaknya satu orang tewas dan puluhan ribu lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah hujan lebat memicu banjir di seluruh Filipina tengah.
Tim penyelamat menggunakan perahu karet dan tali untuk menjangkau orang-orang yang terisolasi di rumah mereka di Samar Utara, salah satu provinsi yang terkena dampak paling parah, di mana desa-desa dan kota-kota terendam banjir setelah hujan selama seminggu.
Ibu Kota Provinsi Catarman menerima curah hujan lebih dari sebulan dalam 24 jam hingga Selasa, 21 November 2023 pagi, dengan air berlumpur mengubah jalan menjadi sungai dan membanjiri pusat perbelanjaan, rumah, dan bangunan komersial.
"Curah hujan bulanan di Catarman sekitar 450 milimeter, namun kemarin saja mencapai 619 (mm)," kata pejabat ramalan cuaca negara bagian Benison Estareja kepada AFP.
"Lebih dari 43.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka," kata badan bencana nasional, sambil menunggu air banjir surut.
Kepala Badan Bencana setempat Pedro Balanquit mengatakan bahwa seorang wanita meninggal di kotamadya Pambujan di Samar Utara setelah tertimpa pohon saat tanah longsor.
“Sungai-sungai masih meluap… karena air dari pegunungan mengalir ke sana,” kata Balanquit. "Banjir mencapai bagian atas rumah dua lantai." AFP PHOTO/Philippine Coast Guard (PCG) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News