Jakarta: Hanya beberapa meter batu dan tanah yang memisahkan tim penyelamat India dari 41 pekerja yang terjebak di dalam terowongan jalan yang runtuh selama hampir dua pekan. Pemerintah India optimistis proses evakuasi ini akan berhasil dalam beberapa jam ke depan.
Tim penyelamat telah menyiapkan tandu dengan roda yang siap untuk menarik orang-orang yang kelelahan melalui pipa baja sepanjang 57 meter. Pipa itu berhasil melewati bagian terakhir dari puing-puing reruntuhan terowongan yang menghalangi jalan keluar.
“Kami harus (mengebor) 14 m lebih jauh ke dalam terowongan,” kata Bhaskar Khulbe, pejabat senior pemerintah yang mengawasi upaya penyelamatan kepada wartawan, Jumat, 24 November 2023.
Jika semuanya berjalan baik, evakuasi dapat dimulai pada Jumat malam. Para pekerja yang terjebak berada dalam kondisi dan kejiwaan yang baik.
“Namun, upaya itu dapat berubah karena gangguan teknis, medan Himalaya yang menantang, dan keadaan darurat yang tidak terduga,” katanya.
Ambulans telah bersiaga dan rumah sakit lapangan telah disiapkan untuk menerima 41 pekerja yang terjebak sejak sebagian terowongan runtuh 13 hari lalu. Lokasinya di negara bagian Uttarakhand di Himalaya.
Kepala Pasukan Tanggap Bencana Nasional Atul Karwal mengatakan timnya telah berlatih untuk mengeluarkan para pekerja tersebut secepat dan seaman mungkin. Upaya penyelamatan berulang kali terhambat karena puing-puing yang berjatuhan, kekhawatiran akan terjadinya longsor lebih lanjut, dan kerusakan mesin pengeboran.
Ketua Menteri Uttarakhand Pushkar Singh Dhami mengatakan pekerjaan itu seperti perang dengan tim dokter, ambulans, helikopter, dan rumah sakit lapangan telah tersedia.
Syed Ata Hasnain, seorang pejabat senior penyelamat dan pensiunan jenderal, mengatakan upaya mereka seperti berada di medan pertempuran. “Di sini, tanah adalah musuh Anda. Geologi Himalaya adalah musuh ini adalah pekerjaan yang sangat menantang,” katanya.
Para ahli telah memperingatkan dampak pembangunan besar-besaran di Uttarakhand, yang sebagian besar rawan longsor. Dok Media Indonesia
Foto: AFP PHOTO/Arun Sankar Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News